1 Ayat Qauliyah dan Kauniyah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

2 Berpikirlah

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ.

3 Poligami Rasulullah SAW

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,.

4 Luqman Al-Hakim

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

5 Les Ngaji Iqro

(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Tuesday, May 23, 2017

Ada Bintang di Rumahmu – Keutamaan Membaca Al-Qur’an di Rumah

Saudaraku..
Pernahkah melihat langit di kegelapan malam?
Jika tiada mendung, niscaya kita akan melihat bagian yang dipenuhi bintang gemintang berkelipan. Dan ada pula bagian yang gelap tiada cahaya.

Begitu pula keadaan bumi di malam hari jika dilihat oleh penduduk langit.
Ada bagian yang berkelipan dan ada pula yang gelap gulita.
Maukah rumahmu berkelipan jika dilihat oleh penduduk langit?

Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .

إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض
إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .
إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .
“Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”.
(HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112).

Yaa.. Bacalah Al-Qur’an di rumahmu..
Agar menjadi penerang dan penyejuk kehidupan rumahmu.

عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ وَالَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ قِيْهِ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ

Dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda;
“Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407).

Saudaraku…
Orang yang sudah mati tentu kuburan adalah tempatnya. Dan rumah yang tidak dibacakan Al Qur’an di dalamnya adalah laksana kuburan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda,

َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”.
(HR. Muslim 780)
Sumber: Wahdah Islamiyah
Saudaraku.. Pernahkah melihat langit di kegelapan malam? Jika tiada mendung, niscaya kita akan melihat bagian yang dipenuhi bintang gemintang berkelipan. Dan ada pula bagian yang gelap tiada cahaya. Begitu pula keadaan bumi di malam hari jika dilihat oleh penduduk langit. Ada bagian yang berkelipan dan ada pula yang gelap gulita. Maukah rumahmu berkelipan jika dilihat oleh penduduk langit? Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض “Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”. (HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112). Yaa.. Bacalah Al-Qur’an di rumahmu.. Agar menjadi penerang dan penyejuk kehidupan rumahmu. عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ وَالَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ قِيْهِ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda; “Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407). Saudaraku… Orang yang sudah mati tentu kuburan adalah tempatnya. Dan rumah yang tidak dibacakan Al Qur’an di dalamnya adalah laksana kuburan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780) Wonosari, Gunungkidul Oleh Ustadz Reky Abu Musa, Lc

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .
Saudaraku.. Pernahkah melihat langit di kegelapan malam? Jika tiada mendung, niscaya kita akan melihat bagian yang dipenuhi bintang gemintang berkelipan. Dan ada pula bagian yang gelap tiada cahaya. Begitu pula keadaan bumi di malam hari jika dilihat oleh penduduk langit. Ada bagian yang berkelipan dan ada pula yang gelap gulita. Maukah rumahmu berkelipan jika dilihat oleh penduduk langit? Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض “Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”. (HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112). Yaa.. Bacalah Al-Qur’an di rumahmu.. Agar menjadi penerang dan penyejuk kehidupan rumahmu. عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ وَالَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ قِيْهِ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda; “Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407). Saudaraku… Orang yang sudah mati tentu kuburan adalah tempatnya. Dan rumah yang tidak dibacakan Al Qur’an di dalamnya adalah laksana kuburan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780) Wonosari, Gunungkidul Oleh Ustadz Reky Abu Musa, Lc

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .
Saudaraku.. Pernahkah melihat langit di kegelapan malam? Jika tiada mendung, niscaya kita akan melihat bagian yang dipenuhi bintang gemintang berkelipan. Dan ada pula bagian yang gelap tiada cahaya. Begitu pula keadaan bumi di malam hari jika dilihat oleh penduduk langit. Ada bagian yang berkelipan dan ada pula yang gelap gulita. Maukah rumahmu berkelipan jika dilihat oleh penduduk langit? Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض “Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”. (HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112). Yaa.. Bacalah Al-Qur’an di rumahmu.. Agar menjadi penerang dan penyejuk kehidupan rumahmu. عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ وَالَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ قِيْهِ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda; “Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407). Saudaraku… Orang yang sudah mati tentu kuburan adalah tempatnya. Dan rumah yang tidak dibacakan Al Qur’an di dalamnya adalah laksana kuburan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780) Wonosari, Gunungkidul Oleh Ustadz Reky Abu Musa, Lc

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .
Saudaraku.. Pernahkah melihat langit di kegelapan malam? Jika tiada mendung, niscaya kita akan melihat bagian yang dipenuhi bintang gemintang berkelipan. Dan ada pula bagian yang gelap tiada cahaya. Begitu pula keadaan bumi di malam hari jika dilihat oleh penduduk langit. Ada bagian yang berkelipan dan ada pula yang gelap gulita. Maukah rumahmu berkelipan jika dilihat oleh penduduk langit? Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, إنَّ البيت ليُتلى فيه القرآن؛ فيتراءى لأهلِ السماء كما تتراءى النجومُ لأهل الأرض “Sesungguhnya rumah yang dibacakan di dalamnya al-Qur’an, maka rumah tersebut akan terlihat oleh para penduduk langit sebagaimana terlihatnya bintang-bintang oleh penduduk bumi”. (HR. Ahmad, Ash-Shahihah No 3112). Yaa.. Bacalah Al-Qur’an di rumahmu.. Agar menjadi penerang dan penyejuk kehidupan rumahmu. عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَثَلُ الْبَيْتِ الَّذِي يُذْكَرُ اللهُ فِيهِ وَالَّذِي لَا يُذْكَرُ اللهُ قِيْهِ كَمَثَلِ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ Dari Abu Musa radhiyallohu ‘anhu Nabi shalallohu ‘alaihi wasallam bersabda; “Perumpamaan rumah yang disebut nama Allah di dalamnya dan rumah yang tidak disebut nama Allah di dalamnya, seperti perumpamaan orang hidup dan mati.” (HR. Bukhari 6407). Saudaraku… Orang yang sudah mati tentu kuburan adalah tempatnya. Dan rumah yang tidak dibacakan Al Qur’an di dalamnya adalah laksana kuburan. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallohu ‘alaihi wasallam bersabda, َ لَاتَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ “Janganlah kalian menjadikan rumah-rumah kalian pekuburan, sesungguhnya syetan lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surat Al-Baqarah”. (HR. Muslim 780) Wonosari, Gunungkidul Oleh Ustadz Reky Abu Musa, Lc

Sumber Dari -> http://wahdah.or.id/ada-bintang-di-rumahmu-keutamaan-membaca-al-quran-di-rumah/ .

Thursday, May 11, 2017

Peran Sang Ibu dalam Kepemimpinan Harun Ar-Rasyid



Sang ibu sangat berpengaruh dan berperan besar dalam kepemimpinan Harun Ar-Rasyid. Sejak belia, ia sudah ditempa dengan pendidikan agama Islam dan pemerintahan di lingkungan istana. Salah satu gurunya yang paling populer adalah Yahya bin Khalid (salah seorang menteri pada masa pemerintahan Harun Ar-Rasyid).

Berbekal pendidikan yang memadai, ia tumbuh menjadi seseorang yang terpelajar. Harun Ar-Rasyid memang dikenal sebagai sosok yang berotak encer, berkepribadian kuat, dan fasih dalam berbicara. Karenanya, ketika tumbuh menjadi seorang remaja, dia sudah mulai diterjunkan ayahnya dalam urusan pemerintahan.

Kepemimpinan Harun Ar-Rasyid ditempa sang ayah ketika dipercaya memimpin ekspedisi militer yang terdiri atas 95 ribu pasukan untuk menaklukkan Bizantium sebanyak dua kali. Ekspedisi militer pertama dipimpinnya pada 779-780 M. Sementara dalam ekspedisi kedua yang dilakukannya pada 781-782 M, ia memimpin pasukannya hingga ke pantai Bosporus. Saat melakukan ekspedisi militer itu, ia didampingi oleh para pejabat tinggi dan jenderal veteran. Dari mereka pula, Harun banyak belajar tentang strategi pertempuran.

Sebelum dinobatkan sebagai khalifah, Harun didaulat ayahnya menjadi gubernur di As-Siafah tahun 779 M dan di Maghrib pada 780 M. Dua tahun setelah menjadi gubernur, sang ayah mengukuhkannya sebagai putra mahkota untuk menjadi khalifah setelah saudaranya, Musa Al-Hadi. Pada 14 September 786 M, Harun Ar-Rasyid akhirnya menduduki takhta tertinggi di Dinasti Abbasiyah sebagai khalifah  kelima dan berkuasa hingga akhir hayatnya.

Sang khalifah tutup usia pada 24 Maret 809 M di Tus, Khurasan, Irak, pada usia yang terbilang muda 46 tahun. Meski begitu, pamor dan popularitasnya masih tetap melegenda hingga kini. Namanya juga diabadikan sebagai salah  satu tokoh dalam kitab 1001 malam yang amat populer. Pemimpin yang baik akan tetap dikenang sepanjang masa. Setelah meninggal, ia digantikan oleh putranya, Al-Amin (809-813 M) dan kemudian Al-Ma'mun.  REPUBLIKA.CO,ID

Harun Ar-Rasyid, Sosok Pemimpin yang Pro Rakyat




Pada era modern ini, begitu sulit menemukan pemimpin yang benar-benar mencintai dan berpihak kepada rakyatnya. Sosok pemimpin yang mencintai rakyat pastilah akan dicintai dan dikagumi rakyatnya. Salah seorang pemimpin Muslim yang terbilang langka itu hadir pada abad ke-8 M. Pemimpin yang pro rakyat itu bernama Khalifah Harun Ar-Rasyid.

Harun Ar-Rasyid berkuasa selama 23 tahun (786-809 M). Selama dua dasawarsa itu, ia mampu membawa dinasti yang dipimpinnya ke puncak kejayaan. Ada banyak hal yang patut ditiru para pemimpin Islam pada abad ke-21 ini dari sosok khalifah yang satu ini. Sebagai pemimpin, dia menjalin hubungan yang harmonis dengan para ulama, ahli hukum, penulis, qari, dan seniman.

Ia sering mengundang para tokoh informal dan profesional itu ke istana untuk mendiskusikan berbagai masalah. Ia begitu menghargai setiap orang yang berhadapan dengannya dan menempatkannya pada kedudukan yang tinggi. Bisa dikatakan, ia merupakan sosok pemimpin yang mengakar dan dekat dengan rakyatnya. Itulah yang membuat masyarakat dari berbagai golongan dan status amat menghormati, mengagumi, dan mencintainya.

Sebagai seorang pemimpin dan Muslim yang taat, Harun Ar-Rasyid sangat rajin beribadah. Konon, dia terbiasa menjalankan shalat sunah hingga seratus rakaat setiap harinya. Dua kali dalam setahun, khalifah kerap menunaikan ibadah haji dan umrah dengan berjalan kaki dari Baghdad ke Makkah. Ia tak pernah lupa mengajak para ulama ketika menunaikan rukun Islam kelima itu.

Jika sang khalifah tak berkesempatan untuk menunaikan ibadah haji, sebagai gantinya, ia menghajikan sebanyak tiga ratus orang di Baghdad dengan biaya penuh dari istana. Masyarakat Baghdad merasakan dan  menikmati suasana aman dan damai di masa pemerintahannya. Demikian juga dalam hal kesejahteraan rakyat, sangat ia perhatikan. Ia dikenal sangat pemurah dan tidak suka menyia-nyiakan rakyat yang telah berbuat baik dengan tidak melambatkan pembayaran upah mereka. REPUBLIKA.CO,ID

Harun Ar-Rasyid Tegas Memberantas Korupsi




Dalam menjalankan roda pemerintahan, Harun Ar-Rasyid tak mengenal kompromi dengan korupsi yang merugikan rakyat. Sekalipun yang berlaku korup itu adalah orang yang dekat dan banyak berpengaruh dalam hidupnya. Tanpa ragu-ragu, ia memecat dan memenjarakan Yahya bin Khalid yang diangkatnya sebagai perdana menteri (wazir).

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More