1 Ayat Qauliyah dan Kauniyah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

2 Berpikirlah

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ.

3 Poligami Rasulullah SAW

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,.

4 Luqman Al-Hakim

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

5 Les Ngaji Iqro

(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Thursday, January 26, 2017

Refleksi KH Hasyim Muzadi: Proporsi Mayoritas dan Minoritas di Indonesia




Hampir setiap hari di negeri kita selalu dikumandangkan hubungan mayoritas dan minoritas. Pada umumnya esensinya adalah agar mayoritas melakukan toleransi bahkan perlindungan terhadap minoritas. kalau tidak dilakukan, selalu ditempatkan pada posisi intoleran dan tidak Bhinneka Tunggal Ika.

Padahal fakta mayoritas dan minoritas di Indonesia ada dua dimensi. Ada mayoritas dan minoritas dilihat dari jumlah, ada mayoritas dan minoritas dari segi potensi dan peranan di Indonesia.

Biasanya kalau menyebut mayoritas ditinjau dari segi populasi maka artinya adalah pribumi. Sedangkan kalau ditinjau dari segi keagamaan yang dimaksud adalah umat Islam. Dengan demikian, maka selebihnya dari itu disebut minoritas.

Pantas Israel Sangat Takut, Ternyata Begini Proses Menjadi Prajurit Hamas ‘Brigade Al Qassam’ Mengejutkan Anda Semua




Islam
Siapa yang tidak mengetahui pasukan pembela Tanah Palestina yaitu pasukan Brigade Izzuddin Al Qassam. Brigade Izzuddin Al Qassam sangat terkenal seantero Dunia terutama bagi umat Islam. Para pasukannya memiliki mental yang kuat untuk merebut syahid mempertahankan tanah Palestina. Selain bermental baja, para pasukan ini juga berakhlak baik dan salin menyayangi sesama umat Islam lainnya di Palestina.

Tampak Proses Pendaftaran Prajurit Al Qassam

Brigade Al Qassam ini merupakan salah satu sayap pejuang Hamas. Banyak orang penasaran terutama bagi pengamat militer, bagaimana bisa semua pasukan mereka tangguh-tangguh dan semangat berjuang.

Dilansir dari ruhuljadid sangat panjang proses perekrutan Brigade Izzudin Al Qassam bagi pemuda Palestina yang memutuskan untuk bergabung. Berikut ulasan selengkapnya :

Melahirkan Pengikut, Bukan Penggemar




Dai yang mengedepankan popularitas hanya akan melahirkan umat yang menjadikan dakwah sebagai tontonan, bukan tuntunan. Seorang dai harus ikhlas berjuang, meski sepi dari riuh rendah sanjung dan pujian. Cahaya dakwah tak boleh kalah oleh silau gemerlap keduniaan.

Suatu ketika, seorang mubaligh muda datang bersilaturrahim ke rumah Syaikh Ahmad Soorkati, pendiri organisasi Al-Irsyad Al-Islamiyah. Sebagai seorang alim, Syaikh Soorkati diminta nasihatnya tentang perjuangan di jalan dakwah. Dengan bahasa yang sangat menyentuh, Syaikh Soorkati mengatakan, “Jalan yang engkau pilih ya waladi (wahai anakku) adalah jalan kefakiran dan kepapaan…tapi agung, karena itu adalah jalan yang ditempuh para anbiya (Nabi-nabi) dan mursalin (Rasul-rasul),”ujarnya lembut.

Ummu Ammarah, Si Pelindung Rasulullah





Nusaibah binti Ka'ab al-Anshari dikenal dengan nama Ummu Ammarah. Dia merupakan salah satu pemuka Bani Khazraj, penduduk Yatsrib, nama Kota Madinah sebelum Rasulullah SAW memutuskan hijrah dari Makkah. Sejarah pun mencatat, Ummu Ammarah merupakan pejuang perempuan pertama Muslimin di sejumlah peperangan melawan kaum kafir.

Perkenalan Ummu Ammarah dengan Islam justru terjadi sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Dakwah nabi yang dilakukan di Mekkah memang sempat tersiar ke sejumlah daerah lain, tidak terkecuali ke Yatsrib. Bersama dengan suami dan anaknya, Ummu Ammarah sempat membaca beberapa ayat Alquran, salah satunya adalah QS Yunus: 1-2.

''Alif laam raa, inilah ayat-ayat Alquran yang mengandung hikmah. Patutkah menjadi keheranan bagi manusia bahwa Kami mewahyukan kepada seorang laki-laki di antara mereka, 'Berilah peringatan kepada manusia dan gembirakanlah orang-orang beriman bahwa mereka mempunyai kedudukan yang tinggi di sisi Tuhan mereka.' Orang-orang kafir berkata, 'Sesungguhnya orang ini (Muhammad) benar-benar adalah tukang sihir yang nyata.'''

Teladan Abu Qibalah





Oleh: Mahmud Yunus

Dalam kitab Ats-Tsiqat karya Ibnu Hibban diceritakan sebuah kisah nyata yang sangat memikat diperankan seorang sahabat dengan julukan Abu Qibalah. Khususnya, di kalangan pengamat isnad hadis dia sudah sangat dikenal.

Namanya sering kali disebut dalam isnad hadis. Dia adalah salah seorang perawi hadis dari (jalur) Anas bin Malik. Salah seorang dari tujuh sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Selain itu, dia juga seorang perawi hadis dari (jalur) Malik bin al-Khuwairits.

ISLAM DAN INFORMASI




Dr Adian Husaini
Peneliti INSISTS
Pesan ayat al-Quran itu begitu jelas: dalam menerima suatu informasi, kaum Muslim diperintahkan memperhatikan kredibilitas sumber berita. Waspadai jika berita itu bersumber dari orang fasik. Siapakah orang yang disebut sebagai fasik? 

Kata “fasik” (fasiq), berasal dari kata dasar “al fisq“ yang artinya “keluar” (khuruj). Para ulama mendefinisikan fasik sebagai “orang yang durhaka kepada Allah SWT karena meninggalkan perintah-Nya atau melanggar ketentuan-Nya”. Orang fasik adalah orang yang melakukan dosa besar atau banyak/sering melakukan dosa kecil. Memang tidak begitu mudah menentukan batasan yang tegas apakah seorang masuk kategori fasik. Di dalam Al Quran kata fasik muncul dalam berbagai konteks. Terkadang kata fasik dihubungkan langsung dengan kekafiran dan kedurhakaan (QS 49:7) dan terkadang digandengkan dengan kebohongan dan percekcokan (QS 2:197). 

Di lapangan hukum Islam, kata “fasik” diperhadapkan dengan kata “‘adil“. Menurut jumhur ulama, adil adalah sifat tambahan dan tidak identik dengan Islam itu sendiri. Maksudnya, orang yang tidak adil (fasik) tidak langsung dikeluarkan dari Islam. Kategori fasik bisa terjadi akibat dosa besar atau dosa kecil, tetapi kategori kafir hanya mungkin terjadi akibat dosa besar. Dengan demikian, dapat dikatakan, setiap kafir pasti fasik, tetapi belum tentu setiap fasik adalah juga kafir. Sebagian ulama madzhab Syafii menyatakan, bahwa seorang dapat dikatakan sebagai tidak fasik (adil) apabila kebaikan dia lebih banyak dari kejahatannya dan tidak terbukti bahwa ia sering berdusta. 

Nabi Muhammad dan Kaum Difabel




Muhammad Zulfikar Rakhmat

Banyak orang yang melihat sosok Nabi Muhammad dari perspektif yang berbeda. Bagi mereka yang melihat sosok Rasulullah dari sudut pandang yang positif, beliau digambarkan sebagai seorang pemimipin yang adil, prajurit yang pemberani serta seorang suami yang ideal.

Sementara, banyak juga masyarakat yang menggambarkan sosok Nabi Muhammad dari sudut pandang negatif, menggambarkan beliau sebagai pedofil atau seorang teroris.

Namun dalam artikel ini, saya ingin menggambarkan sosok Nabi Muhammad dari sudut pandang yang lain. Saya akan bercerita tentang betapa pentingnya Rasulullah bagi kaum difabel yang memiliki keterbatasan.
Bagi saya dan kaum difabel lainnya Nabi Muhammad lebih dari sekedar inspirator bagi kaum penyandang disabilitas. Ia adalah pembela hak-hak kaum difabel.

Haji Mengubah Malcom X Melawan Diskriminasi Rasial di AS




Diperkirakan dua juta Muslim berkumpul dari seluruh dunia melaksanakan ritual puncak haji, yaitu wukuf di Padang Arafah. Pada 1964, seorang warga Afro Amerika, Malcom X juga pernah melakukan hal serupa di tempat yang sama. 

Perjalanan haji dan wukuf di Arafah saat itu telah mengubah perjalanan hidupnya secara drastis, yakni melawan penindasan warga kulit hitam Amerika oleh warga kulit putih. Hal itu ia tuangkan dalam salah satu surat pribadinya, yang ditujukan kepada asisten setia di Harlem. 

Dilansir dari Arysnews.tv, Ahad (11/9), berjudul 'Historical letter that Malcolm X wrote after Hajj', Malcom X menulis, "Amerika perlu memahami Islam, karena inilah satu-satunya agama yang menghapus dari masalah rasial dalam komunitas bangsa ini." 

Adzan





- عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ قَالَ: «طَافَ بِي - وَأَنَا نَائِمٌ رَجُلٌ فَقَالَ: تَقُولُ: اللَّهُ أَكْبَرُ اللَّهُ أَكْبَرُ، فَذَكَرَ الْأَذَانَ - بِتَرْبِيعِ التَّكْبِيرِ بِغَيْرِ تَرْجِيعٍ، وَالْإِقَامَةَ فُرَادَى، إلَّا قَدْ قَامَتْ الصَّلَاةُ - قَالَ: فَلَمَّا أَصْبَحْتُ أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - فَقَالَ: إنَّهَا لَرُؤْيَا حَقٍّ» - الْحَدِيثَ أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ وَأَبُو دَاوُد. وَصَحَّحَهُ التِّرْمِذِيُّ وَابْنُ خُزَيْمَةَ
Dari Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbih berkata, ‘Saya melihat dalam tidurku seorang mengelilingiku, kemudian ia berkata, Ucapkanlah,...’allahu akbar...’ kemudian ia mengumandangkan adzan dengan cara membaca allahu akbar empat kali tanpa mengulang, sedangkan iqamah ia baca sekali-sekali kecuali ‘qad qaamati Shalah’. Ia –Abdullah- berkata, ‘Ketika pagi telah tiba, saya mendatangi Nabi SAW. beliau berkata, “Sungguh itu adalah mimpi yang benar.” (HR. Ahmad dan Abu Daud. At Tirmidzi dan Ibnu Khuzaimah menshahihkannya)
[Shahih: Abu Daud 499]
- وَزَادَ أَحْمَدُ فِي آخِرِهِ قِصَّةَ قَوْلِ بِلَالٍ فِي أَذَانِ الْفَجْرِ: «الصَّلَاةُ خَيْرٌ مِنْ النَّوْمِ»
Ahmad menambahkan di akhir hadits tersebut, "Kisah tentang Bilal yang menambahkan bacaan 'As-Shalatu khairun minan naum' —shalat itu lebih baik daripada tidur- dalam adzan shalat Subuh."
[Sanadnya terputus, karena an’anah Abu Ishaq, tetapi syaikh Ahmad Syakir menyatakan maushul, ketika menta’liq hadits ini no. 16429. Ebook editor]
ـــــــــــــــــــــــــــــ
[سبل السلام]
Biografi Perawi
Abdullah bin Zaid Radhiyallahu Anhu adalah Abu Muhammad Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbih Al-Anshari Al-Khazraji. Abdullah hadir pada peristiwa Bai'at Aqabah, ikut serta dalam perang Badar dan peperangan setelah itu. Wafat pada tahun 32 H.

Sunday, January 15, 2017

Download Tesis Habib Rizieq: "Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia"

Tesis Habib Rizieq: "Pengaruh Pancasila terhadap Penerapan Syariat Islam di Indonesia."
Tesis itu merupakan syarat untuk lulus dari kuliah S2 di University of Malaya, Malaysia. Download di sini

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More