1 Ayat Qauliyah dan Kauniyah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

2 Berpikirlah

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ.

3 Poligami Rasulullah SAW

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,.

4 Luqman Al-Hakim

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

5 Les Ngaji Iqro

(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Monday, May 21, 2018

Keutamaan Mengkhatamkan Al-Quran di Bulan Ramadhan



BULAN Ramadhan adalah bulan yang mulia dan banyak berkahnya. Setiap muslim pasti sering mendengar bahwa bulan Ramadhan adalah bulannya Al-Quran. Karena memang sangat banyak dalil yang menunjukkan hal ini. Allah Ta’ala berfirman,

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)” QS. (Al Baqarah : 185)

Sedangkan keutamaan membaca Al-Quran sangat banyak dijelaskan, salah satunya adalah Sabda Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa salam,

“Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan “alif lam mim” satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Al Jami’, no. 6469)

Wednesday, February 28, 2018

Drama Poligami (Alih Bahasa ke Bahasa Sunda)



Drama Poligami
Kajantenan nyata.

Sababaraha bulan katukang, narima email ti salah saurang sobat Kuring.
Anjeunna saurang mualaf sami sareng pribados. Namina Sharen.
Bareto mimiti wawuh panggih di salah sahiji lembaga latihan pramugari di Jogja.
Sharen mahasiswi Atmajaya, awewe geulis etnis katurunan Tionghoa. Mun ngabandingkeun kageulisan sareng pribados,... duuh mending nutupan raray... Isin pasti leuwih geulis Sharen.
Sharen, tangtuna bisa basa Mandarin, tapi oge fasih basa Inggris jeung basa Jawa. Maklum Cina Semarang
Babarengan jadi
Pramugari harita, bedana Sharen leuwih tiheula ditarima jadi Pramugari reguler Garuda Indonesia, sedengkeun Kuring cukup puas di Airline swasta. Beda kualitas soalna
Saentas 1 th jadi Pramugari, Sharen kaluar, lantaran nikah jeung saurang Pangusaha Muslim nu sukses.
Harita awalna jadi mualaf.

Wednesday, February 21, 2018

JK : Warga Yang Kaya, Mayoritas Keturunan Khonghuchu Atau Kristen




Wakil Presiden, Jusuf Kalla mengingatkan bahwa kesenjangan yang ada di Indonesia sudah cukup membahayakan karena adanya perbedaan agama antara yang kaya dan miskin. Hal tersebut, ia sampaikan saat menutup Sidang Tanwir Muhammadiyah di Ambon, Maluku, Minggu (26/2/2017).

“Kesenjangan di Indonesia cukup berbahaya dibanding di negara lain. Di Thailand yang kaya dan miskin sama agamanya. Di Filipina juga begitu, baik yang kaya maupun miskin memiliki agama yang sama. Sementara di Indonesia yang kaya dan miskin berbeda agama,” kata JK sebagaimana dilansir dari Antara.

Tuesday, February 20, 2018

Lima Penemuan oleh Muslim Paling Penting dalam Sejarah

Dari benda yang digunakan sehari-hari hingga teknis medis yang telah menyelamatkan banyak nyawa, berikut adalah 5 penemuan Muslim paling penting dalam sejarah.

Lima Penemuan oleh Muslim Paling Penting dalam SejarahAl-Zahwari sedang mengobati seorang pasien di rumah sakit Cordova. (Wikimedia Commons)
Pikirkan secangkir kopi hangat yang Anda minum pagi ini. Dari manakah asalnya? Orang awam akan menjawab Italia, tetapi kopi pertama kali diminum di Yemen.
 “Ada lubang dalam pengetahuan kita, kita melompat begitu saja dari zaman Renaisans ke Yunani,” kata Professor Salim al-Hassani, Ketua Foundation for Science, Technology, and Civilisation.
Padahal, selain kopi, umat Islam juga menemukan berbagai hal penting, seperti universitas dan sikat gigi, yang kini kita gunakan sehari-hari.

Berikut adalah 5 penemuan Muslim paling penting dalam sejarah menurut Professor Hassani.

Kisah Istri Kecanduan Chating, Ternyata Dampaknya Luar Biasa


Ilustrasi



KISAH ini terjadi di Lebanon berdasarkan apa yang saya dengar lewat kajian bersama ustadz di majelis ilmu. Ustadz menguraikan kisah ini agar bisa menjadi perhatian bagi muslimah di sini (Sydney) agar mereka berhati-hati terhadap chatting ini dan tidak melayani sapaan dari laki-laki yang suka iseng menggoda lewat chatting.

Beliau adalah seorang wanita muslimah yang alhamdulillah Allah karuniakan kepadanya seorang suami yang baik akhlak dan budi pekertinya. Di rumah ia pun memilki komputer sebagaimana keluarga muslim lainnya di mana komputer bukan lagi merupakan barang mewah di Lebanon.

Saturday, February 17, 2018

Tahapan Mengambil Pelajaran dari Al-Qur’an



Bulan Ramadhan Bulannya Al-Qur’an

Kebiasaan Nabi, para sahabat dan orang-orang shalih terdahulu adalah memperbanyak berinteraksi dengan Al-Qur’an di bulan Ramadan.

Bentuk Tilawah (Membaca) Al-Qur’an

Allah Ta’ala berfirman :

“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. (QS. Fathir: 29).

Friday, February 9, 2018

Perumpamaan Pohon Kurma dengan Muslim


{أَلَمْ تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الأمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ (25) وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ مِنْ فَوْقِ الأرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26) }

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun. (QS. Ibrahim : 24-26)

Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan makna firman-Nya: perumpamaan kalimat yang baik. (Ibrahim: 24) Yakni syahadat atau persaksian yang bunyinya 'tidak ada Tuhan selain Allah'. seperti pohon yang baik. (Ibrahim: 24) Yang dimaksud ialah orang mukmin. akarnya teguh. (Ibrahim: 24) Yaitu kalimat, 'Tidak ada Tuhan selain Allah' tertanam dalam di hati orang mukmin. dan cabangnya (menjulang) ke langit. (Ibrahim: 24) Maksudnya, berkat kalimat tersebut amal orang mukmin dinaikkan ke langit. 

Tuesday, January 23, 2018

Da'wah Nabi: Antara Lembut dan Tegas




 Islam mengajarkan untuk tawazun (seimbang):

_wa aqiimul wazna bil qishthi wa laa tukhsirul miizaan_

Di antara keseimbangan itu adalah seimbang antara reward dan punishment, pujian dan kritik, serta kelembutan dan ketegasan.

Pada dasarnya, lembut adalah baik, tapi jika bukan pada tempat dan waktunya maka itu zalim.

Pada dasarnya, tegas itu bagus, tapi jika bukan pada tempat dan waktunya, itu juga zalim.

Kedua sikap ini benar pada kondisinya masing-masing.

Da'wah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam sangat memperhatikan keduanya.

Sunday, January 21, 2018

Carilah Guru Agar Hidup Semakin Mulia​






Carilah guru bukan hanya sekedar untuk mencari ilmu.
Namun ada banyak hikmah yang kita dapatkan bila ada mata yang saling bertatap.
Ada lingkaran yang membuat kita saling menghadap.
Ada nasihat yang membuat langkah semakin menderap.
Ada sentuhan yang membuat iman semakin menggenap.

🍄 Bila hanya sekedar ilmu kita bisa dapatkan dari kitab dan buku.
Bukan itu yang kita cari.
Persaksian mereka atas kebaikan yang kita lakukan mampu membantu diri kita terlepas dari neraka yang menyiksa.

Guru itu selayaknya sahabat dan sahabat seperjuangan pun selayaknya guru. Tempat berbagi cerita dan melepas rindu. Tempat mengatur langkah dan bersatu padu.

🍄Begitulah kita menjalani kehidupan. Sehebat apa pun adanya kita tak mungkin melangkah sendiri dalam menegakkan peradaban.

💎 Rasulullah dan para sahabat pun mengajarkan kepada kita pentingnya keberadaan guru dan sahabat seperjuangan. Ibnul Jauzi pun berpetuah,

​"Jika kalian tidak menemukanku nanti di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya kepada Allah tentang aku: "Wahai Rabb kami... Hamba-Mu si fulan, sewaktu di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau... Maka masukkanlah ia bersama kami di surga-Mu."​

Al-Iman




 Dalam tinjauan bahasa, makna al-Iman adalah al-i’tiqad (keyakinan) dan at-tashdiq (membenarkan).

Dalam konteks syahadatain, al-iman maksudnya adalah yu’minu billah (yakin dan membenarkan Allah Ta’ala), sehingga ‘adamu dzhannis suu-i billah; tidak ada dalam dirinya keyakinan, sangkaan atau anggapan jelek kepada Allah Ta’ala. Sebaliknya, ia akan selalu ber-husnudzhan kepada-Nya:

Mereka yakin bahwa Allah Ta’ala adalah dzat yang Maha Tinggi, Maha Esa, dan suci dari segala aib dan kekurangan dan lain sebagainya.
Mereka yakin bahwa Allah-lah yang Menciptakan, Mengatur dan Memiliki alam semesta ini.
Mereka yakin Dialah satu-satunya dzat yang berhak diibadahi, adapun selainnya tidak layak diibadahi.
Mereka yakin Allah-lah yang memiliki nama-nama dan sifat-sifat yang Maha Indah.
Mereka yakin kepada Allah Ta’ala dalam setiap takdir-Nya.
Mereka yakin kepada Allah dalam syariat-Nya
Mereka yakin kepada Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau adalah utusan Allah dan apa yang beliau sampaikan adalah kebenaran.[1]
Dalam konteks syahadatain, maksud al-iman juga berarti memenuhi tuntutan untuk yakfuru bitthaghut;  mengkufuri thaghut (sesembahan selain Allah), sehingga ‘adamul istighna (tidak merasa berhajat) dan ‘adamul istikbar (tidak ada sikap pengagungan) kepada apapun yang selain Allah Ta’ala.

Urwatul Wutsqa

Seseorang yang memilih sikap keimanan seperti ini berarti telah berpegang kepada al-urwatul wutsqa (buhul tali yang amat kuat). Allah Ta’ala berfirman,

“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-Baqarah, 2: 256).

Mujahid mengatakan bahwa al-urwatul wutsqa artinya iman. Menurut As-Saddi artinya agama Islam, sedangkan menurut Sa’id  Ibnu Jubair dan Ad-Dahhak artinya ialah kalimah, La Ilaha Illallah. Menurut sahabat Anas Ibnu Malik, al-urwatul wutsqa artinya Al-Qur’an. Menurut riwayat yang bersumber dari Salim Ibnu Abul Ja’d, yang dimaksud al-urwatul wutsqa adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.

Bumi itu Bulat atau Datar? Ini Jawaban Zakir Naik




PONOROGO–Zakir Naik telah mengunjungi beberapa kota dan tempat di Indonesia untuk berdakwah. Universitas Darussalam Gontor, menjadi lokasi ketiganya bersafari dakwah. Dalam kunjungannya itu, Zakir Naik menjelaskan rupa bumi berdasarkan Al-Quran.

Sebelumnya, Zakir Naik ditanya oleh seorang perempuan bernama Rosita yang berasal dari Ambon, Maluku. Menurut yang diketahuinya, dalam Al-Quran surah Al-Kahf ayat 7, surah Adz dzariat ayat 48, dan surah Al Ghasyiyah 20, bahwa bumi itu dihamparkan. Namun, dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi yang diajarkan bahwa bumi itu berbentuk bulat.

“Apakah selama ini kita dibohongi oleh sains modern? Atau Dokter Zakir Naik punya pendapat sendiri yang menjelaskan bahwa bumi itu bulat atau datar?” tanyanya.

Kemudian, Zakir Naik pun beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati mikrofon sembari membawa Al-Quran, ia mengulang pertanyaan Rosita.

“Saudariku bertanya tentang bumi, bahwa dalam Al-Quran bumi itu dihamparkan, seperti dalam surah Al-Kahf, Adz dzariat dan Al Ghasyiyah,” katanya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More