1 Ayat Qauliyah dan Kauniyah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

2 Berpikirlah

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ.

3 Poligami Rasulullah SAW

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,.

4 Luqman Al-Hakim

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

5 Les Ngaji Iqro

(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Friday, August 26, 2016

Shamsi Ali: Indonesia Tak Populer sebagai Negara Muslim Terbesar




Komandan Batalyon Infanteri Mekanis 203/Arya Kamuning Agus Yudhoyono, Founder FPCI Dino Patti Djalal, Walikota Bandung Ridwan Kamil dan Imam Islamic Center of New York Shamsi Ali berpose di Supermentor-14 di Jakarta (21/8). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Jakarta - Imam Islamic Center di New York, Shamsi Ali mengatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar tak populer di telinga masyarakat negara lain. Terutama di negara adidaya Amerika Serikat. Orang-orang asing lebih tahu nama Bali ketimbang Indonesia.

"Indonesia tidak populer. Tapi ketika saya bilang tahu Bali, mereka bilang, yes I know Bali," ujar Shamsi Ali dalam acara Supermentor 14‎ 'Abad 21 Sebagai Zaman Kecermelangan Indonesia'‎ di Djakarta Theater, Jakarta, Minggu (21/8/2016).

Antara Tantowi-Liliana, Rio Haryanto, dan Musa


Keempat nama ini menjadi trending topik di media sosial tanah air maupun dunia. Mereka adalah Tantowi-Liliana, Rio Hariyanto dan Musa. Keempat anak bangsa ini telah sama-sama berjuang menjadi yang terbaik di dunia dalam pertarungan di medan mereka masing masing.

Tantowi Liliana di bidang Bulu Tangkis, Rio sang pembalap juga bertarung menjadi manusia tercepat di dunia, Musa sang hafidz berjuang menjadi penghapal Al-Qur'an terbaik di dunia,.

Namun perlakuan kepada keempatnya sangat berbeda...

Raja Yordania Pidato soal Islam, Pemimpin Eropa Terkesima dan Banyak Muslim Menangis




Akibat propaganda islamophobia, banyak orang-orang Barat yang salah mempersepsikan Islam. Hal itulah yang ingin diluruskan oleh Raja Yordania Abdullah II bin Al-Hussein. Di depan Parlemen Eropa, Raja Abdullah II menjelaskan makna menjadi seorang muslim.

Berkali-kali, pidato Raja Abdullah II ini mendapatkan applause dari para anggota parlemen Eropa. Dan di akhir pidatonya, ia mendapatkan standing applause yang meriah, menunjukkan apresiasi dan penghormatan para anggota parlemen Eropa atas pidato tersebut.

Pidato di Strasbourgh pada 10 Maret 2015 itu juga membuat banyak umat Islam terharu. Tidak sedikit netizen yang mengaku menangis melihat pidato Raja Abdullah II.

“Ah keren banget! ahhh kereeeennn...... aku pun terharu... terutama ketika ada apresiasi dari kepala negara lain untuk menghormati beliau,” kata Fitriani A Sjarif.

“Kenapa aku menangis..... Terharu,” kata Giza Paulasari.

“Ini keren, walau sudah lihat berulang kali tapi mata masih berair kalau lihat video ini,” kata Hoshi.

Berikut ini transkrip dan video pidato Raja Abdullah II di depan Parlemen Eropa:

“Apa makna sebenarnya menjadi seorang Muslim. Aku dan banyak Muslim lainnya telah diajarkan sejak tahun-tahun pertama, bahwa agama kami (Islam) menuntut hormat dan perhatian bagi sesama.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalian tidak beriman hingga kalian mencintai sesamamu seperti kalian mencintai dirimu sendiri”. Itulah makna menjadi seorang Muslim.

Di antara nama-nama Allah, kita dengar: Maha Pengasih (Ar Rahman) dan Maha Penyayang (Ar Rahim).

Selama hidupku, setiap hari aku mendengar dan memberi salam “Assalamu’alaikum”.

Ucapan kepada orang lain agar diberkati dengan damai. Inilah makna menjadi seorang Muslim.

Lebih dari seribu tahun lalu sebelum Konvensi Jenewa, tentara muslim dilarang membunuh anak-anak, wanita dan orang tua. Dilarang merusakan pohon, dilarang mencelakakan pendeta, dilarang merusak gereja.

Nilai-nilai islam yang sama ini diajarkan kepada kami di sekolah sejak kanak-kanak. Tidak menghancurkan atau menodai di mana Tuhan disembah. Tidak masjid, tidak gereja, tidak sinagong.

Sejarah, geografi dan masa depan mengikat kita. Jangan ada yang memisahkan kita, karena bersama-sama kita bisa membangun pilar-pilar saling menghormati, yang akan mendukung kebaikan bersama bagi generasi mendatang. Terima kasih.” (tarbiyah)

Thursday, August 25, 2016

Jauh Sebelum Ulil Lahir, Tokoh Muslimah Indonesia Ini Sudah Menggunakan Hijab Syar’i




Klaim pimpinan Jaringan Islam Liberal (JIL) yang mengatakan Hijab Syar’i sebagai jilbab Timur Tengah dan tidak sesuai dengan budaya Nusantara Indonesia tidaklah benar. Bahkan para Muslimah yang mengenakan Hijab Syar’i telah berkontribusi bagi Indonesia jauh sebelum Indonesia Merdeka.

Salah seorang tokoh Muslimah yang sudah mengenakan Hijab Syar’i adalah Rahmah El Yunusiah, yang merupakan reformator pendidikan Islam di Indonesia. Ia merupakan pendiri Diniyah Putri, sekolah agama Islam perempuan pertama di Indonesia.

Rahmah El Yunusiah lahir Nagari Bukit Surungan, Padangpanjang pada tahun 26 Februari 1900 Masehi, jauh sebelum Ulil lahir didunia pada 11 Januari 1967.

Rahmah tampil menentang kebijakan pemerintah kolonial yang akan memberlakukan Ordonansi Sekolah Liar. Di berbagai daerah Minangkabau muncul penolakan dari para ulama dan guru menentang peraturan yang akan mengakibatkan sekolah yang tidak memiliki izin dari pemerintah ditutup.

Rahmah memimpin penolakan di Padangpanjang pada 1933. Namun, sewaktu memimpin Rapat Umum Kaum Ibu Padangpanjang, ia dituduh membicarakan politik sehingga mengakibatkannya didenda 100 gulden oleh pengadilan. Pada tahun yang sama, Belanda melalui Politieke Inlichtingen Dienst menggeledah Diniyah Putri, mencari buku Ur Watul Wutsqa dan teks lagu Indonesia Raya. Tiga orang guru Diniyah Putri: Kanin RAS, Chasjiah AR, dan Siti Adam Addarkawi dikenakan larangan mengajar.

Kiprah Rahmah di jalur pendidikan membuatnya mendapatkan perhatian luas. Ia duduk dalam kepengurusan Serikat Kaum Ibu Sumatera (SKIS). Pada 1935, ia diundang mengikuti Kongres Perempuan Indonesia di Batavia sebagai utusan SKIS. Dalam kongres, ia memperjuangkan penggunaan ciri khas budaya Islam ke dalam kebudayaan Indonesia seperti penggunaan kerudung dalam busana perempuan.

Pada 1938, ia hadir dalam rapat umum di Bukittinggi untuk menentang Ordonansi Kawin Bercatat. Pada April 1940, Rahmah menghadiri undangan Kongres Persatuan Ulama Seluruh Aceh di Kotaraja, Aceh. Ia dipandang oleh ulama-ulama Aceh sebagai ulama perempuan terkemuka di Sumatera.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Pimpinan Jaringan Islam Liberal (JIL) Ulil Abshar Abdala melalui akun twitterya mengungkapkan bahwa dirinya sangat kecewa dengan trend Muslimah Indonesia yang lebih mengenakan Hijab Syar’i yang menutup rapat aurat daripada menggunakan kerudung. [islamedia/az]

Ini Rahasia Pondok Modern Gontor Tetap Eksis




JAKARTA -- Di tengah perkembangan zaman yang penuh kompleksitas ini, Pondok Modern Darussalam Gontor masih mampu hadir dan berkiprah hingga menginjak usia 90 tahun. Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mengungkapkan kunci sukses dari eksistensi Gontor dari sejak pertama kali didirikan hingga saat ini.

"Salah satu rahasianya adalah keikhlasan dari para pendiri Pondok Modern Gontor serta pengelola Gontor," ungkap Wakil Ketua MP RI, Hidayat Nur Wahid, kepada Republika, Ahad (21/8).
Kemampuannya untuk terus menjaga keikhlasan ini, Hidayat menambahkan, membuat Gontor tidak terjebak pada konflik ataupun kepentingan kelompok.

Hasbunallah! Dokter Suriah Temukan Alat Rahasia Ini pada Seragam Bantuan PBB




Salah satu program PBB di Suriah adalah membagikan seragam bantuan kepada para dokter. Di tengah krisis akibat peperangan, bantuan apa pun tentu sangat berarti.

Namun, seorang dokter curiga dengan seragam berwarna biru yang berasal PBB itu. Ada sesuatu yang ganjil. Terlebih, sudah beberapa kali pesawat tempur rezim Bashar Assad dan Rusia memombardir rumah sakit tempat sejumlah dokter bertugas.

Meskipun beberapa kali dikatakan salah sasaran, namun pola serangannya yang tepat menyasar lokasi dokter bertugas membuat banyak pihak curiga bahwa serangan itu disengaja dan targetnya telah “dikunci” dengan tepat.

Dokter tersebut kemudian memeriksa seragam dari PBB tersebut. Helai demi helai kain ia amati dengan seksama. Disentuhnya inch demi inch bagian seragam itu. Dan akhirnya ia menemukan sesuatu yang aneh pada bagian saku kiri depan celana seragam tersebut. Ada sebuah benjolan kecil di pojok kiri atas.

Ketika disobek dan dikeluarkan isinya, ternyata benda yang disembunyikan di saku itu adalah alat pelacak.
“Sangat bisa menjelaskan kenapa Rusia menggempur rumah sakit di Suriah. Hasbunallah wa ni'mal wakiil,” kata Syam Organizer ketika mengunggah video dokter Suriah menemukan perangkat pelacak tersebut.

Tidak dijelaskan bagaimana Rusia memanfaatkan seragam bantuan dari PBB yang di dalamnya terdapat alat pecak itu. Apakah seragam itu dibagikan melalui pemerintah Bashar Assad kemudian ditanam alat pelacak, belum ada penjelasan detil. (tarbiyah.net)

Harga Rokok 50K dalam Perspektif Ekonomi Islam




Rencana kebijakan penetapan harga rokok sebesar 50K sedang ramai sekarang ini dalam perspektif ekonomi Islam bisa disebut sebagai tas’îr atau bahkan juga bisa disebut sebagai mencegah dharar.

Tas’îr Dalam bahasa arab, tas’îr berasal dari kata sa’ara. Ibnu ‘Ibâd dalam al-Muhîth fi al-lughah, menyatakan bahwa ungkapan sa’aro ahlu sûq (para pedagang dipasar menetapkan harga) artinya as’arû (mereka menetapkan harga). Sementara itu as-si’r artinya harga. Dengan demikian, secara bahasa at-tas’îr artinya penetapan harga (taqdîr as-si’r).

Sunday, August 21, 2016

STUDI AGAMA-AGAMA DALAM TRADISI ISLAM DAN BARAT




Oleh: Dr. Adian Husaini
(Peneliti INSISTS)
Pada 19 Februari 2009, sebuah pusat studi lintas agama di Yogyakarta menggelar satu acara bedah buku berjudul When Mystic Masters Meet: Paradigma Baru dalam Relasi Umat Kristiani-Muslim. Penulisnya, seorang dosen perbandingan agama. Buku itu merupakan disertasi doktornya di Chicago University. Bedah buku sejenis digelar di sejumlah kota.
Penulis buku ini mencoba mencari titik temu antara Islam dan Kristen, melalui kajian terhadap dua pemikir besar dalam Islam dan Katolik, yaitu Ibn Arabi dan Meister Eckhart. Penulis menggunakan konsep filsafat perenial dan Kesatuan Transendensi Agama-agama (Trancendent Unity of Religion) sebagai framework kajiannya.

BAHAYA KAPITALISME SEBAGAI KEBUDAYAAN




Oleh: Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi

Sejalan dengan pandangan hidup Barat modern yang bercirikan rasionalisme, saintifisme, sekularisme dan cara pandang yang empiristis, maka kapitalisme dapat dikatakan sebagai produk dari padangan hidup Barat modern. Salah satu elemen pandangan hidup Barat yang mempengaruhi kapitalisme adalah rasionalisme. Menurut Weber yang menonjol dalam pemikiran kapitalisme adalah semangat kalkulasi rasional (spirit of rational calculation) yang dikembangkan menjadi prinsip-prinsip pengembangan teknologi dan lembaga produsen. Yang terpenting disini bagi Weber adalah semangat entrepeneurship yang merebak ke bidang politik dan kultural. Kapitalisme akhirnya mempengaruhi perkembangan bentuk perusahaan, kepercayaan publik dan birokrasi dunia modern. Tendensi yang rasional ini merupakan ancaman bagi nilai-nilai tradisional. Weber dengan tegas menyatakan:

It might thus seem that the development of the spirit of capitalism is best understood as part of the development of rationalism as a whole, and could be deduced from the fundamental position of rationalism on the basic problems of life. In the process Protestantism would only have to be considered in so far as it had formed a stage prior to the development of a purely rationalistic philosophy.

AHLUL KITAB: DULU DAN KINI




Oleh: Dr. Adian Husaini
(Dosen Pasca Sarjana Universitas Ibn Khaldun Bogor)
”Sesungguhnya agama yang diakui Allah adalah al-Islam. Dan tidaklah kaum yang diberi al-Kitab itu berselisih paham, kecuali setelah datangnya bukti yang meyakinkan karena kedengkian di antara mereka.” (QS Ali Imran: 19).
AL-Quran juga menyebutkan bahwa kaum ahli kitab (Yahudi dan Nasrani) memang tidak sama. Ada yang kemudian beriman kepada kenabian Muhammad saw. Jumlahnya sedikit (QS 2:88). Tetapi sebagian besar fasik. (QS 3:110). Di zaman Rasulullah saw, ada dua tokoh Yahudi yang terkemuka yang akhirnya memeluk Islam, beriman kepada risalah yang dibawa Nabi Muhammad saw. Keduanya, yakni Hushein bin Salam dan Mukhairiq, menjadi bahan cemoohan kaumnya sendiri. Jika sebelumnya mereka sangat dihormati, setelah masuk Islam, mereka dikucilkan.

Prof. Mansur Suryanegara: Indonesia Merdeka Karena Perjuangan Ulama




Tak banyak tahu bila kemerdekaan bangsa ini atas pengorbanan dan jerih payah para ulama kita. Mereka tidak hanya berjuang melawan penjajah secara fisik, tapi juga harta benda. Tak hanya itu mereka pula yang menyusun dan merancang konsep kemerdekaan Negara ini.

Untuk mengetahui lebih jauh, eramuslim menemui sejarawan Mansur Suyanegara. Inilah kutipannya:

Kolonialisme seolah tak pernah berhenti di negara-negara Islam, termasuk di Indonesia. Bagaimana Anda melihat hal ini?

Perjuangan nasionalisme menentang penjajah itu tokohnya adalah ulama dan santri. Sehingga, Thomas S. Raffles, dalam bukunya The History of Java, di situ menjelaskan ulama itu tidak melakukan kerjasama dengan sultan. Bahkan tidak mungkin kaki tangan penjajah aman di Indonesia, kendati jumlah ulama dan santri hanya sepersembilan belas dari populasi penduduk di Jawa pada waktu itu. Jadi, adanya penjajahan itu dimulai 1494, dari Paus Alexander ke VI. Paus inilah yang memberikan kewenangan kepada kerajaan Katholik Portugis untuk menguasai belahan dunia timur, dan kerajaan Katholik Spanyol menguasai belahan Barat. Lalu sampailah ke Indonesia orang-orang Portugis itu pada tahun 1511 dengan menguasai Malaka.

Saturday, August 20, 2016

Pesan Imam Sudais di Khutbat Jumat




Syekh Abdurrahman Sudais mengimami Shalat Jumat di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (19/8). Dalam khutbah Jumatnya, Sudais mengimbau umat Islam untuk bersatu.

"Haji jadi momentum persatuan karena ini adalah musim yang ditunggu-tunggu umat Islam sedunia," katà Imam Sudais. "Jadi jangan menunda-nunda undangan Allah karena adzab-Nya sungguh pedih."

Sudais mengatakan haji merupakan momen persatuan bagi umat Islam. Dia menyebut tujuan utama penyelenggaraan haji adalah tauhid dan persatuan.

Sudais juga mengatakan ibadah haji jangan disusupi kepentingan politik. "Jangan ada politik, ini adalah panggilan Allah," katanya.

Umat Islam diminta untuk mendoakan saudara-saudaranya di Palestina, Yaman dan Myanmar.  
REPUBLIKA.CO.ID

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More