1 Ayat Qauliyah dan Kauniyah

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍۢ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

2 Berpikirlah

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًۭا وَقُعُودًۭا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًۭا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ.

3 Poligami Rasulullah SAW

“Sesungguhnya, dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang, terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal,.

4 Luqman Al-Hakim

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

5 Les Ngaji Iqro

(seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.”(QS. Ali-‘Imran: 190-191).

Friday, December 9, 2016

Video DRONE Aksi Super Damai 212

Presiden Jokowi Kangen di Demo, Kemaren kemana pak Aksi Bela Islam 411 G...

Panggilan Jihad

Jakarta dalam Aksi Bela Islam 212

Aksi Bela Islam 212 Mendunia

Penggembosan Aksi Bela Islam 212 dengan Minuman Beracun

Nasyid Aksi Super Damai 212

Monday, December 5, 2016

Jumlah Makmum Shalat Jumat di Aksi 212 Lebih Banyak Dibanding Saat Musim Haji




Jumlah peserta aksi damai 212 pada Jumat (2/12) diperkirakan mencapai sekitar 3 juta orang. Mereka tumpah ruah di area Monumen Nasional (Monas), Jakarta, hingga sebagian peserta terpaksa menunaikan shalat Jumat di area luar lapangan Monas seperti area Gambir dan Tugu Tani.

"Jumlah makmum sebanyak itu mengalahkan jumlah makmum pada Shalat Jumat di musim haji," ujar alumnus Universitas Al Azhar Cairo, Mesir, Dr. Fahmi Salim, Jumat (2/12).

Kemegahan Konstantinopel di Era Ustmaniyah




Pada 1459, Konstantinopel yang berganti nama menjadi Istanbul menjadi kota terbesar di Eropa. Oleh Kekalifahan Ustmaniyah, kota itu dibagi menjadi empat wilayah administratif. Sebagai sebuah kota besar pada zamannya, di Istanbul pun berdiri berbagai sarana dan prasarana publik.

Tak kurang ada 81 masjid besar serta 52 masjid berukuran sedang di kota itu. Untuk mendidik para generasi muda, tersedia 55 madrasah, tujuh asrama besar untuk mempelajari Alquran. Fasilitas sosial pun bermunculan, tak kurang lima takiyah atau tempat memberi makan fakir miskin berdiri.

Tiga rumah sakit disediakan untuk mengobati penduduk kota. Tujuh buah jembatan juga dibangun untuk memperlancar arus transportasi. Guna menunjukkan kejayaannya, Kerajaan Usmani membangun 33 istana dan 18 unit pesanggrahan.

Jatuhnya Konstantinopel dan Prediksi Rasulullah




Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash berkata, Saat kami dengan menulis di sekeliling Rasulullah SAW, tiba-tiba beliau ditanya tentang kota manakah dari kedua kota yang akan dibebaskan terlebih dahulu, Konstantinopel atau Roma? Maka, Rasulullah SAW menjawab, Kota Heraclius akan dibebaskan terlebih dahulu.” Maksudnya adalah Konstantinopel. (HR Ahmad)

Dalam sebuah kesempatan yang lain, Rasulullah bersabda, Konstantinopel benar-benar akan ditaklukkan. Sebaik-baik amir (khalifah) adalah amir (khalifah) yang memimpin penaklukkannya dan sebaik-baik tentara adalah tentara yang menaklukkannya.” (HR Bukhari, Ahmad, dan Al-Hakim).

Dalam dua hadis di atas, Rasulullah SAW telah memprediksi bahwa umat Islam akan merebut Kota Konstantinopel. Menurut Dr Syauqi Abu Khalil dalam Athlas Hadith Al-Nabawi, Konstantinopel adalah ibu kota Kerajaan Bizantium (Romawi Timur). Kota  itu dibangun oleh Kaisar Konstantin yang Agung,” ungkap Dr Syauqi.

Sosok Penakluk Konstantinopel




Khalifah terbaik yang dijanjikan Rasulullah SAW itu akhirnya muncul juga. Sang penakluk Konstantinopel itu bernama Sultan Muhammad Al-Fatih atau Barat menyebutnya Sultan Mehmed II. Pemimpin yang telah diprediksi Rasulullah delapan abad sebelumnya itu terlahir pada 29 Maret 1432.

Sultan Muhammad II tampil secara gemilang memimpin ratusan ribu tentara Muslim menggempur ibu kota Bizantium pada usia 21 tahun. Sebuah pencapaian yang begitu gemilang. Ketika Sultan Muhammad II terlahir ke dunia, kedua orang tuanya sudah melihat isyarat bahwa sang buah hati akan menjadi pemimpin besar.

Ketika Palestina dalam Pelukan Islam




Penguasaan Khilafah Islamiah atas tanah Palestina dimulai pada masa Khalifah Umar bin Khattab. Wilayah Palestina yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Byzantium (Romawi Timur), berhasil dikuasai oleh tentara Islam pada tahun 638 Masehi atau bertepatan dengan tahun 16 Hijriah.

Pada saat itu, Palestina memang merupakan wilayah yang tersisa di kawasan Timur Tengah, yang belum dikuasai oleh Kekhalifahan Islam. Yerusalem sebagai ibu kota Palestina dijaga dengan ketat oleh sejumlah besar tentara. Selain itu, keberadaan sebuah benteng kokoh menyebabkan pasukan Islam tidak dapat menembus pertahanan Jerusalem dengan segera.

Karena itu, untuk merebut kota ini, pasukan Islam menerapkan strategi dengan cara mengepung dan memblokade Jerusalem dari hubungan dengan luar. Dengan demikian, Jerusalem terisolasi dari daerah-daerah lain dan bantuan menjadi terputus.

Pengepungan terhadap Jerusalem berjalan dalam waktu yang cukup lama. Hal ini disebabkan adanya persediaan logistik yang memadai bagi penduduknya untuk waktu yang lama. Namun, akhirnya Uskup Agung kota ini, yaitu Patriach Sophorius, memutuskan untuk menyerah dengan jalan damai. Kebijakan ini diambil untuk menghindari pertumpahan darah.

Buya Hamka tidak Membodohi Kita




Oleh: Dr Adian Husaini

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin; sebagian mereka adalah pemimpin-pemimpin dari yang sebagian. Dan barangsiapa yang menjadikan mereka pemimpin di antara kamu, maka sesungguhnya dia itu telah tergolong dari mereka. Sesungguhnya Allah tidaklah akan memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS al-Maidah: 51).

Sejak tahun 1959, Prof Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau yang lebih terkenal dengan sebutan Buya Hamka, sudah mengajar Tafsir Alquran di Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta.  Tahun 1964, Buya Hamka dijebloskan ke dalam tahanan oleh Rezim Orde Lama. Ketika itulah, Ketua MUI Pertama itu berkesempatan menyelesaikan Tafsir al-Azhar, yang kini masih menjadi salah satu Buku Tafsir rujukan di Indonesia. Dari waktu ke waktu, Tafsir ini berganti-ganti penerbit. Terakhir, tahun 2015, Tafsir al-Azhar diterbitkan oleh penerbit Gema Insani Press (GIP) Jakarta dalam bentuk edisi mewah.

Di tengah gegap gempita pembahasan QS al-Maidah ayat 51 – yang dipicu pernyataan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) – ada baiknya kita menelaah bagaimana Buya Hamka menafsirkan QS al-Maidah: 51. Sebab, selama puluhan tahun, belum pernah kita dengar satu makhluk pun di muka bumi yang berani menuduh para mufassir Alquran seperti Buya Hamka ini, telah membohongi dan membodohi umat Islam pakai al-Maidah:51.

Menafsirkan Makna




Adnin Armas
(Direktur Eksekutif MIUMI)

Tafsir semantik dasar sebenarnya sudah mencukupi untuk memaknai pernyataan “dibohongi pakai Al Maidah 51”. Tulisan singkat ini ingin mendalami pernyataan tersebut dengan pendekatan *pragmatika* dan *chronotope*. 

Dari *pragmatika* dapat dijelaskan komunikasi lisan terjadi secara langsung antara penutur dan pendengar yang bersifat memberikan peyakinan (directive) oleh Basuki Tjahaja Purnama, Gubernur DKI, kepada masyarakat di suatu tempat yang dikondisikan untuk itu. Penuturan bersifat penjelasan program pembangunan. Namun di dalam penuturan tersebut terselip pernyataan negatif yang disampaikan secara spontan dan langsung direspon oleh masyarakat sebagai spontan. Tidak ada *perulangan* dan *koreksi* dalam penuturan selanjutnya. Ini mengindikasikan penutur sangat yakin dan puas karena pesan yang disampaikan telah diterima. Artinya frasa “dibohongi pakai Al Maidah 51” adalah ungkapan yang mudah dimengerti dalam kelompok itu. Pada kenyataannya ketika lingkaran hermeneutika dikembangkan lebih luas melalui berbagai saluran komunikasi, dapat ditunjukkan bahwa frasa tersebut telah melukai perasaan keagamaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Hal ini menunjukkan frasa tersebut tidak diterima secara sosiologis dan antropologis oleh sebagian besar masyarakat.

ABRAHAMIC FAITHS?




Oleh: Dr. Adian Husaimi
Bagi peminat pemikiran keagamaan, istilah Abrahamic Faith atau agama Ibrahim tidaklah asing. Istilah ini sudah lama dipopulerkan oleh banyak kalangan dan dianggap sebagai sesuatu yang sudah lazim dalam iztilah studi-studi agama, seperti halnya pembagian agama menjadi agama samawi (agama langit) dan agama ardhi (agama bumi). Istilah ini mulai popular di dunia Islam, setelah pada tahun 1986, The International Institute of islamic Thought (IIIT), menerbitkan sebuah buku berjudul Trialogue of the Abrahamic Faiths (ed. Ismail Raji al-Faruqi). Secara harfiah, judul buku itu adalah Trialog antar Agama-agama Ibrahim”. Buku ini merupakan kompilasi makalah hasil konvensi tahun 1979 di New York yang diselenggarakan oleh American Academy of Religion (AAR ).

Inkonsistensi




Oleh: Imam Shamsi Ali*

Dalam ajaran Islam, sikap konsisten adalah kunci kesuksesan. Pengakuan atau keimanan kepada Tuhan yang Satu, Rabbunallah, menuntut sikap konsisten (istaqaamu). Jika tidak, boleh jadi pengakuan itu tinggalah hiasan bibir. 

Dalam dunia yang penuh "tipu daya" (tricks) saat ini, sikap konsisten itu semakin menipis. Berbagai pernyataan, opini, propaganda, dan semacamnya tidak lagi konsisten pada "nilai kebenarannya". Tapi terbang ambing di tengah derasnya gelombang kepentingan. 

Keadilan yang menjadi dasar kemuliaan hidup manusia menjadi keadilan sepihak karena hilangnya "konsistensi". Di dalam menilai dan memperjuangkan keadilan kerap kali tersembunyi maksud. Yaitu keadilan untuk diri atau kelompok sendiri. Ketika keadilan itu memihak pada diri dan kelompok kita maka itulah keadilan yang mutlak dipertahankan dan diperjuangkan. Sebaliknya ketika keadilan itu dimaksudkan bagi bagi orang lain, apalagi yang dianggap lawan, maka keadilan bisa dipersepsikan atau dikampanyekan sebagai "kezaliman". 

Ketika kaum penguasa atau penjajah melakukan kekerasan maka itu adalah penegakan hukum dan untuk menjamin keamanan. Tapi ketika kaum lemah dan terjajah melakukan perlawanan maka itu adalah "kekerasan dan terorisme". 

Wednesday, November 30, 2016

STRATEGI PKI Tiongkok Kuasai Indonesia, Tegas Jendral Gatot Nurmantyo & ...

INILAH CONTOH ORANG-ORANG YANG MEREMEHKAN ALLAH

INILAH CONTOH ORANG-ORANG YANG MEREMEHKAN ALLAH

👎 *JOHN LENNON (Penyanyi)*
Tahun 1996, saat interview dengan American Magazine, ia berkata : "AGAMA akan berakhir dan hilang. Aku tdk perlu menjelaskannya. ALLAH sih OK, namun pengajaran-NYA terlalu Sederhana. Hari ini Kami jauh lebih tenar dariNYA".
>> Setelah mengatakan itu, John Lennon tewas ditembak Fans nya.
.
👎 *TANCREDO NEVES (Presiden Brazil)*
Selagi kampanye, Dia berkata, "Bila Saya dapat 500.000 suara dari anggota Partai, maka tidak ada yang dapat mendepak Saya dari posisi Presiden, BAHKAN ALLAH SENDIRI PUN TIDAK".
>> Dia dapat lebih dari 500.000 suara, tapi *SEHARI* sebelum peresmian jabatannya, Dia Sakit dan Mati.
.
👎 *CAZUZA (Artis Brazil)*
Dalam penampilannya di Rio de Janeiro, sambil menghisap Cerutu, Dia mengebulkan asapnya ke Udara dan berkata: "ALLAH , ini untuk-Mu".
>> Umur 32 Thn, ia meninggal karena Kanker Paru-paru dalam kondisi yang mengerikan.
.
👎 *MARILYN MONROE (Artis USA)*
Ia dikunjungi Billy Graham setelah memimpin sebuah KKR, yang mengatakan bahwa Allah mengirimnya untuk menyampaikan sesuatu kepada Marilyn, namun ia berkata: "Maaf, Aku tidak memerlukan ALLAH -mu".
>> Seminggu kemudan Marilyn ditemukan tewas di Apartemennya.
.
👎 *BON SCOTT (Ex vocalis AC/DC)*
Dalam salah satu lagu di albumnya (1979), ia mengatakan, "Jangan hentikan Aku, aku sedang asyik berjalan ke Neraka".
>> Tanggal 19 Februari 1980, Bon Scott ditemukan tewas karena TERSEDAK oleh MUNTAHNYA sendiri.
.
👎 *CAMPINAS (2005)*
Sekelompok Anak Muda yang mabuk menjemput Seorang Gadis, Teman Mereka yang ditemani Ibunya hingga masuk ke Mobil. Karena kuatirnya, sang Ibu berkata, "ALLAH beserta-Mu, Putriku".
Putrinya menjawab, "Boleh saja, ASALKAN DIA DUDUK DI BAGASI, karena disini sudah Penuh!"
>> Beberapa jam kemudian dikabarkan Mobil tersebut mengalami kecelakaan fatal. Bentuk wajahnya tidak dapat dikenali lagi.
Anehnya, *BAGASINYA TETAP UTUH*, bahkan ternyata sekotak telur di dalamnya tak ada satupun yang pecah.
*INGAT...!!!*
Jangan Pernah Meremehkan ALLAH dengan UCAPAN ANDA.!!!
Dalam sebuah Hadist Riwayat imam Al Baihaqi yang didhaifkan Syaikh Al Albani disebutkan:
البلاء موكل بالمنطق
"Musibah itu berhubungan erat dengan apa yang diucapkan..."
*****
Next
"Jangankan Bareskrim, mau dilaporin ke Tuhan juga gue ngadep" ( Kata Ahok soal pemanggilan soal sumber waras )

Monday, September 5, 2016

Jawaban Dr Zakir Naik tentang Hijab Membuat Sekretaris Oxford Union Tersenyum Puas




Dalam sebuah debat di Oxford Union pada 11 Februari 2011, banyak intelektual yang bertanya kepada Dr Zakir Naik. Mulai dari pengacara, sejarawan hingga teolog.

Ada juga sekretaris Oxford Union yang bertanya tentang hijab. “Dalam salah satu pidato Anda, hijab dapat melindungi wanita. Bukankah itu sesuatu yang mengekang wanita untuk mengambil keputusannya sendiri. Bagaimana Anda menjawabnya?”

Jawaban Dr Zakir Naik

Pertanyaan Saudari ini bagus. Terkait perkataan saya, hijab dibutuhkan oleh wanita. Bukankah itu merendahkan dan mengekang wanita?

Jika Anda membaca Al Qur’an, Al Qur’an menganjurkan untuk berhijab. Wanita harus tertutup kecuali wajah dan telapak tangan. Hal ini untuk kesopanan.

Dan sebenarnya tidak hanya dalam Al Qur’an. Tetapi juga dalam Injil. Jika Anda baca Injil dalam 1 Timotius 2: 9, dikatakan bahwa “Demikian juga hendaknya perempuan. Hendaklah ia berpakaian tertutup, sopan dan sederhana, rambutnya jangan berkepang-kepang, jangan memakai emas atau mutiara ataupun pakaian yang mahal-mahal”

Lebih jauh juga tercantum dalam 1 Kor 11:6 “Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah dicukur habis. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahawa rambutnya dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.”

Akan tetapi saya tidak setuju dengan pencukuran habis ini, saya hanya mengutipnya dari Injil.

Sama juga jika kita baca Veda, kitab itu juga menyatakan wanita harus menutup rambutnya.

Jadi semua kitab suci agama-agama mengatakan agar wanita menutupi kepalanya. Untuk kesopanan, bukan untuk merendahkan.

Lalu Dr Zakir Naik mengutip beberapa berita dan artikel dari Sunday Times, bahwa pakaian yang terbuka dan tidak sopan memang secara empiris berdampak pada resiko pelecehan. Dan hal itu terjadi di Inggris.

Jawaban Dr Zakir Naik membuat Sekretaris Oxford Union tersebut tampak tersenyum puas, bahkan beberapa kali terlihat ia tertawa. [Ibnu K/Tarbiyah.net]

Saturday, September 3, 2016

TANGGUNG JAWAB DA'WAH




Secara harfiyah, da'wah berasal dari kata da'a - yad'u, da'watan yang artinya panggilan, seruan atau ajakan. Maksudnya adalah mengajak dan menyeru manusia agar mengakui Allah Swt sebagai Tuhan yang benar lalu menjalani kehidupan sesuai dengan ketentuan-ketentuan-Nya yang tertuang dalam Al-Qur'an dan sunnah. Dengan demikian, target da'wah adalah mewujudkan sumber daya manusia yang bertaqwa kepada Allah Swt dalam arti yang seluas-luasnya.

Dalam kehidupan masyarakat, khususnya kehidupan umat Islam, da'wah memiliki kedudukan yang sangat penting. Dengan da'wah, bisa disampaikan dan dijelaskan ajaran Islam kepada masyarakat sehingga mereka menjadi tahu mana yang haq dan mana yang bathil, bahkan da'wah yang baik bukan hanya membuat masyarakat memahami yang haq dan bathil itu, tapi juga memiliki keberpihakan kepada segala bentuk yang haq dengan segala konsekuensinya dan membenci yang bathil sehingga selalu berusaha menghancurkan kebathilan. Manakala hal ini sudah terwujud, maka kehidupan yang hasanah (baik) di dunia dan akhirat akan dapat dicapai.

Suharto, Natsir, dan Mengenang Pemulangan Jenazah Bung Tomo dari Makkah




Rabu dini hari kemarin (31/8) tersebar kabar duka, Sulistina Sutomo (91 tahun), istri penggerak jihad di Perang Kemerdekaan 10 November 1945, Bung Tomo, wafat. Sama halnya dengan sang suami, meninggalnya almarhumah juga sama-sama persis menjelang Hari Raya Idul Adha. Bedanya, Bung Tomo wafat di Makkah, sedangkan Ibu Sulistna wafat di RS Gatot Soebroto, Jakarta.

Sulistina dimakamkan pada Rabu sore di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Ngagel, Surabaya. Pusaranya berdampingan dengan pusara sang suaminya tercinta yang memang dulu telah memilih agar dimakamkan di pemakaman umum biasa (rakyat) dari pada di Taman Makam Pahlawan.

Siapakah Barnabas?




Barnabas adalah salah seorang muris Yesus. Barnabas pernah belajar bersama Paulus pada seorang imam Yahudi ahli Taurat di Yerusalem, bernama Gamaliel. Namun karena ada perbedaan dalam hal ketuhanan, maka Barnabas melaknat Paulus sebagai orang yang sesat dan menyesatkan banyak orang. Kondisi ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 15:39-40 di mana tertulis: “Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus berlayar ke Siprus.”

Barnabas juga menulis Injil. Dan Injil Barnabas adalah satu-satunya Injil yang ditulis murid Yesus, yang mendampingi Yesus selama tiga tahun. Meski begitu, tidak diketahui kapan sebenarnya Barnabas mulai menulis Injilnya.

Mushaf Alquran Standar Indonesia Diminta Pertimbangkan Berbagai Referensi




JAKARTA -- Kementerian Agama usai menggelar seminar internasional Alquran. Pakar Alquran dari berbagai negara didatangkan guna mendapatkan saran untuk menyusun mushaf Alquran standar Indonesia.

Ketua Tim Penulisan Mushaf Alquran Brunei Darussalam, Syekh Samih Atsaminah, memberikan saran agar  mushaf Alquran standar Indonesia tidak minim referensi. Dia merasa, berbagai referensi yang dapat dikumpulkan tim Lajnah pentashihan Alquran di Indonesia, bisa menghasilkan lebih banyak perbandingan.

"Jadi jangan terpaku kepada satu mushaf, misalnya mushaf usmaniyyah saja," kata Syekh Samih, Kamis (1/9). Pakar Alquran dari Yordania tersebut, memberikan catatan-catatan penting terkait penulisan yang memang dimaksudkan agar mushaf, tidak ke luar dari prinsip atau kaidah penulisan mushaf. Salah satunya tentang penulisan yang tidak harus berujung dengan akhir ayat, dan keterangan surah yang tidak boleh terpisah halaman dari ayat-ayat yang dimaksud.

Mushaf Alquran Standar Indonesia Diharapkan Jadi Rujukan Islam Global




JAKARTA -- Kementerian Agama tengah menjalani misi besar menyusun Mushaf Alquran Standar Indonesia. Besar karena selain untuk Muslim Indonesia, mushaf ini diharapkan diakui Islam secara global.

Ketua Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Balitbang dan Diklat Kementerian Agama, Dr Muchlis Hanafi, mengungkapkan harapan penyusunan Mushaf Alquran Standar Indonesia.

Menurut Muchlis, itu turut menjadi harapan besar Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, termasuk dengan menggelar seminar internasional Alquran di Jakarta.

"Berharap bisa jadi rujukan penulisan mushaf dunia Islam bukan cuma Indonesia tapi dunia, ini yang jadi harapan Pak Menteri Agama," ungkap Muchlis Hanafi kepada Republika.co.id, Kamis (1/9).

Untuk itu, ia menjelaskan Kementerian Agama akan melakukan kajian ulang secara komprehensif dan dari berbagai aspek, terhadap standar mushaf Alquran yang selama ini dimiliki Indonesia. Kajian ini akan dilakukan dengan melibatkan pakar-pakar Alquran baik yang berasal dari Indonesia, serumpun maupun negara-negara Islam di Timur Tengah.

Menag: Idul Adha Jatuh pada 12 September




JAKARTA -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menetapkan, Idul Adha  2016 jatuh pada Senin (12/9). Kepastian ini merujuk pada hasil sidang penetapan/itsbat yang digelar di Kementerian Agama, Kamis (1/9).

"Dengan hitungan hisab dan laporan petugas rukyat yang tidak dapat melihat hilal sehingga 1 Dzulhijah bertepatan pada Sabtu, 3 September dan Idul Adha pada 12 September," kata Lukman.

Sidang itsbat digelar secara tertutup dihadiri ahli astronomi, pemuka agama, pejabat terkait, delegasi negara sahabat, dan tamu undangan lainnya. Sidang dipimpin langsung oleh Menag dan berlangsung sekitar 35 menit usai peserta sidang melaksanakan shalat Maghrib.

Lukman mengatakan, keputusan itu didapat setelah tidak ada satu pun petugas yang ditunjuk Kementerian Agama di sejumlah titik seluruh Indonesia, yang berhasil melihat hilal.

Mari Membaca Al-Quran




Kitab suci Al-Qur'an adalah petunjuk Allah bagi orang yang bertaqwa. Dengan membacanya dan memahami artinya kita akan mendapat petunjuk. Bagi yang belum memahami bahasa Arab, sebaiknya membaca terjemahannya atau tafsir Al-Qur'an, sehingga tetap dapat memahami fungsi Al-Qur'an sebagai petunjuk Allah.

Pada waktu pertama kali diturunkan, Al-Qur'an disampaikan Allah berupa wahyu kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian oleh Rasulullah Al-Qur'an itu disosialisasikan melaui ucapan atau gelombang suara kepada para Sahabat. Kemudian Al-Qur'an itu 'menjelma' menjadi memori yang bersemayam di dalam sel otak para Sahabat. Selanjutnya para Sahabat itu menuliskan ayat-ayat Al-Qur'an yang ada diingatannya itu ke atas pelepah daun kurma, kulit binatang, dan lain-lain. Belasan tahun kemudian, setelah ditemukan kertas, Al-Qur'an ditulis di atas kertas dengan menggunakan tinta. Perkembangan selanjutnya Al-Qur'an 'ditulis' di atas pita magnetis dan CD ROM.

Peran Kesultanan dalam Geliat Islam di Kalimantan




JAKARTA -- Berdirinya kerajaan-kerajaan Islam atau biasa disebut kesultanan, merupakan episode penting dalam proses islamisasi di Nusantara. Menurut Jajat Burhanuddin, dalam Islamisasi Kelembagaan Politik, munculnya kerajaan-kerajaan Islam di nusantara, membuka keyakinan bagi terintegrasinya nilai-nilai Islam ke dalam sistem sosial dan politik di nusantara.

Kerajaan-kerajaan itu menjadi basis bagi upaya penerapan ajaran Islam di kalangan masyarakat. Dengan dukungan dari para penguasa, para pedagang dan pengembara Muslim berperan sebagai pelaku ekonomi, sekaligus juru dakwah yang memperkenalkan Islam kepada masyarakat lokal.

Ada dua kerajaan Islam besar yang berdiri di Pulau Kalimantan, yaitu Kerajaan Banjar dan Kerajaan Kutai. Kerajaan Kutai terdapat di Kalimantan Timur dan Kerajaan Banjar terdapat di Kalimantan Selatan.

Kapan Islam Masuk ke Kalimantan?




JAKARTA -- Islam mengakar kuat di Pulau Kalimantan, seiring dengan perkembangan Islam di bumi nusantara. Ada banyak teori tentang kapan Islam masuk di Kalimantan.

Marzuki dalam Tarikh dan Kebudayaan Islam menjelaskan, di Pulau Kalimantan, Islam masuk melalui pintu timur. Kalimantan Timur pertama kali diislamkan oleh Datuk Ri Bandang dan Tunggang Parangan.

Kedua mubalig ini datang ke Kutai (Kalimantan Timur) setelah orang-orang Makassar masuk Islam. Islamisasi di sini dan daerah sekitarnya diperkirakan terjadi sekitar 1575 M.

EMPAT TANDA MUSLIM JAHILI




Salah satu konsekuensi seseorang menjadi muslim adalah meninggalkan segala bentuk nilai-nilai yang tidak Islami atau yang jahili. Karena itu setiap mu'min dituntut untuk masuk ke dalam Islam secara kaffah atau menyeluruh. Allah berfirman yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu kedalam Islam secara keseluruhannya, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu" (QS 2:208).

Ayat tersebut turun dengan sebab; ada sekelompok sahabat yang semula beragama Yahudi meminta kepada Nabi Saw agar dibolehkan merayakan atau memuliakan hari Sabtu dan menjalankan kitab Taurat. Maka turunlah ayat ini yang tidak membolehkan seseorang yang telah mengaku beriman tapi masih berprilaku sebagaimana prilakunya pada masa jahiliyah.

Meskipun demikian, masih banyak dari orang-orang yang mengaku beriman tapi tidak meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang jahiliyah sehingga kepribadiannya masih bercampur dengan kepribadian jahiliyah, karenanya orang seperti itu pantas kita sebut dengan muslim yang jahili. Dari sekian banyak tandanya, Rasulullah Saw menyebutkan dalam satu hadits: "Empat perkara pada umatku dari perkara jahiliyah yang mereka tidak meninggalkannya, yaitu: membanggakan derajat keturunan, mencela keturunan, meminta hujan dengan binatang dan maratapi mayat" (HR. Muslim).

Dengan Semangat Fatahillah, Selamatkan Jakarta dengan Gubernur Muslim




KH Cholil Ridwan (kanan) bersama Ustaz Bachtiar Nasir dan KH Didin Hafidhuddin memberi sambutan dalam konferensi pers MPJ-GMJ di ruang Motik Masjid Agung Sunda Kelapa Jakarta 

Jakarta - Gerakan ulama yang tergabung dalam Majelis Pelayan Jakarta (MPJ) dan Gerakan Masyarakat Jakarta (GMJ) secara bersama melakukan konferensi pers di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016). Sinerginya kedua forum ulama tersebut menyatukan gerakan untuk memenangkan Gubernur Muslim di DKI Jakarta.

"Kenapa konferensi pers di Sunda Kelapa, karena sejarahnya dahulu ketika gubernurnya non muslim dari penjajah Portugis lalu datanglah Fatahillah yang mengumpulkan pemuda di Cirebon kemudian dengan semangat jihad ia berhasil merebut Sunda Kelapa," ujar tokoh Majelis Tinggi GMJ KH Cholil Ridwan dalam sambutannya.

Thursday, September 1, 2016

Rais Syuriah NU Jakarta Tidak Mendukung Gubernur Non Muslim




Jakarta - Rais Syuriah Nahdlatul Ulama (NU) DKI Jakarta KH Mahfudz Asirun berharap perjuangan para ulama mendapatkan pertolongan Allah SWT agar Gubernur DKI Jakarta 2017 mendatang sesuai dengan harapan kita semua, yaitu seorang muslim yang bersih, tegas dan cerdas.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Al Itqan Cengkareng, Jakarta Barat itu, untuk memenangkan pemilihan para calon gubernur muslim yang ada harus bersatu untuk memutuskan satu pasangan saja dalam mengikuti pilkada mendatang.

Terkait kepemimpinan, ia mengingatkan dengan sebuah hadits yang berbunyi, "Rusaknya rakyat adalah karena rusaknya raja-raja (pemimpin), rusaknya raja itu bagian karena rusaknya ulama, dan rusaknya ulama karena tergiur dengan harta dan pangkat," jelas Kyai Mahfudz dalam muzakarah untuk kepemimpinan muslim DKI di Masjid Agung Al Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (11/8/2016).

Selain itu, kehadiran dirinya berkumpul bersama para ulama di Masjid Al Azhar juga dalam rangka menyelamatkan organisasinya. "Saya datang merasa terpanggil jangan sampai NU itu mendukung gubernur non muslim," jelasnya.

"Mungkin saja ada atasan saya atau bawahan saya nanti ada statement bahwa NU mendukung gubernur non muslim, tetapi yang jelas Rais Syuriah NU itu tidak mendukung non muslim. Jadi ini supaya jelas bahwa NU DKI tidak mendukung gubernur non muslim," tambahnya.

Kyai Mahfudz menegaskan, bahwa NU DKI mendukung gubernur yang beriman yang senang sama rakyat dan disenangi rakyat. (SI Online)

MUI Curigai Motif Ingin Hancurkan Islam di Teror Gereja Medan




JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta aparat keamanan memastikan motif pelaku yang ingin melakukan teror di sebuah gereja di Medan, Ahad (28/8). Kecurigaan MUI ada motif berbeda pelaku yang ingin meledakkan bom Gereja Katolik Stasi Santo Yosep di Jalan dr Mansyur kota Medan ini.

Ketua Umum MUI, KH. Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya belum mendapatkan informasi pasti apa motif pelaku ini. "Kita harus mencari penjelasan apa dan kenapa motif pelaku ini," kata dia kepada Repulika.co.id, Ahad (28/8).

Sebab, MUI bersama berbagai elemen umat Islam sudah sepakat mencegah kelompok radikal. Dan pihaknya sudah seringkali menghimbau bahwa kekerasan dan pengeboman rumah ibadah bukanlah bagian Islam.

Namun Kiai Ma'ruf mencurigai bisa jadi ada pihak lain yang bertujuan lain, "Ingin merusak nama dan citra Islam di mata masyaraka," ujarnya.  Karena itu MUI berharap aparat keamanan bisa menelusuri kemungkinan motif ini. "Aparat harus menyelidiki secara tuntas apa motif pelaku dan orang dibalik pelaku ini," ujarnya.

Upaya teror di Gereja Katolik Stasi Santo Yosep, kota Medan pada Ahad pagi, gagal terjadi. Namun pelaku yang telah diketahui bernama Ivan ini berhasil melukai seorang Pastor bernama Albert S Pandiangan yang sedang melakukan khotbah. Pihak kepolisian hingga kini belum bersedia mengaitkan aksi teror tersebut dengan kelompok tertentu. REPUBLIKA.CO.ID

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More