❣Carilah guru
bukan hanya sekedar untuk mencari ilmu.
Namun ada banyak
hikmah yang kita dapatkan bila ada mata yang saling bertatap.
Ada lingkaran
yang membuat kita saling menghadap.
Ada nasihat yang
membuat langkah semakin menderap.
Ada sentuhan
yang membuat iman semakin menggenap.
🍄 Bila hanya sekedar ilmu kita bisa dapatkan dari
kitab dan buku.
Bukan itu yang
kita cari.
Persaksian
mereka atas kebaikan yang kita lakukan mampu membantu diri kita terlepas dari
neraka yang menyiksa.
❣Guru itu
selayaknya sahabat dan sahabat seperjuangan pun selayaknya guru. Tempat berbagi
cerita dan melepas rindu. Tempat mengatur langkah dan bersatu padu.
🍄Begitulah kita menjalani kehidupan. Sehebat apa pun
adanya kita tak mungkin melangkah sendiri dalam menegakkan peradaban.
💎 Rasulullah dan para sahabat pun mengajarkan kepada
kita pentingnya keberadaan guru dan sahabat seperjuangan. Ibnul Jauzi pun
berpetuah,
"Jika
kalian tidak menemukanku nanti di surga bersama kalian, maka tolonglah bertanya
kepada Allah tentang aku: "Wahai Rabb kami... Hamba-Mu si fulan, sewaktu
di dunia selalu mengingatkan kami tentang Engkau... Maka masukkanlah ia bersama
kami di surga-Mu."
❣Guru itu sahabat
kala kita mendapat kesulitan. Begitu sahabat juga guru dalam perjalanan.
Guru lah yang
menemani dengan penuh kesabaran.
💎Bergetar hati ini ketika membaca sebuah riwayat yang
berisikan pesan Ibnul Jauzi kepada sahabat-sahabatnya. Pesan yang sangat indah
yang ia sampaikan dengan air mata yang berlinang di pipinya.
🍄Semua ini tentang indahnya persahabatan dan ikatan
ukhuwah yang mampu membebaskan sahabatnya dari siksa yang begitu pedih, siksa
neraka yang menyakitkan.
💎Bacalah sebuah hadits yang menjadi dasar dari
perkataan Ibnul Jauzi di atas. Hadits tentang penghuni surga yang tidak
menemukan sahabat mereka di surga.
"Yaa
Rabb... kami tidak melihat sahabat-sahabat kami yang sewaktu di dunia sholat
bersama kami, puasa bersama kami, dan berjuang bersama kami."
Maka Allah
berfirman:
"Pergilah
kamu ke neraka, lalu keluarkanlah sahabat-sahabatmu yang di hatinya ada iman
walaupun hanya sebesar zarah." (HR. Ibnul Mubarak)
💧Diri ini hanya bisa terdiam dan merenungi keagungan
Rabb yang Maha Esa.
Termenung diri
ini membayangkan siapa saja orang yang dijadikan sebagai kawan dalam
perjalanan. Dan berharap kita saling bersaksi atas perjuangan ini. (Majelis
Iman Islam)
0 komentar:
Post a Comment