Friday, June 3, 2016

Masjid Al Baakhirah di Cimahi yang Desainnya Terinspirasi Kisah Kapal Nabi Nuh

HANYA melihatnya dari luar, sulit percaya bahwa bangunan baru di Jalan Bapak Ampi, RT 02/06, Kelurahan Baros, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, ini adalah sebuah masjid. Bentuknya memang berbeda. Masjid Al Baakhirah, tanpa kubah.

Dari arah depan, bentuknya masjid ini bahkan seperti kapal laut yang tengah bersandar di dermaga. Ada cerobong dan jangkar berwarna putih yang diikat dengan tali besar. Ada juga bangunan mirip geladak, serta kabin untuk nakhkoda dan awak kapal.

Kesan "kapal laut" semakin terasa saat masuk karena desain interior masjid ini dibuat layaknya interior kapal laut yang megah. Lantai masjidnya cantik dengan keramik cokelat yang menyerupai kayu. Di tengah mimbar untuk khotbah, terdapat lafad Allah dengan ornamen kayu mirip jangkar.


Naik ke lantai dua, ada dua ruangan yang berfungsi sebagai ruang kontrol lampu masjid. Namun, ruang kontrol ini dibuat seperti ruang kemudi, lengkap dengan tombol-tombol layaknya kapal sungguhan.

Ruangan lainnya difungsikan sebagai museum mini. Isinya beragam ornamen dan hiasan kapal serta foto-foto pelayaran.

Budi Atmojo, Sekretaris Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al Baakhirah, mengatakan masjid ini didesain oleh keluarga almarhum Budianto, untuk mengenang Budianto, yang merupakan mantan nakhoda kapal laut.
"Dulu, sebelum Pak Budianto wafat, beliau punya cita-cita membangun masjid sebagai kenang-kenangan dan bisa dipakai untuk kepentingan warga sekitar," ujar Budi di masjid Al Baakhirah, Jumat (6/5).

Namun, kata Budi, cita-cita Budianto baru terlaksana setelah ia meninggal.

"Isteri dan anak-anak almarhum mewakafkan tanahnya. Mereka juga yang mengeluarkan dana untuk pembangunan Masjid ini," katanya.

Selain untuk mengenang Budianto, ujarnya, pembangunan masjid Al-Baakhirah juga terinspirasi dari kisah Nabi Nuh saat menyelamatkan umatnya yang taat dari bencana air bah.

"Kisah itu (Nabi Nuh) menjadi pembelajaran juga untuk mengajak umat muslim beribadah," ucapnya.
Masjid ini dibangun di atas lahan 90 meter persegi. Pembangunannya dimulai sejak delapan bulan lalu. Pembangunan masjid ini sudah selesai, tinggal penambahan beberapa pernik yang diperkirakan tuntas pada akhir bulan ini.

"Tinggal finishing bagian luarnya, tapi sudah bisa dipakai salat lima waktu, termasuk salat Jumat," katanya.
Menurut Budi, kehadiran masjid dengan bangunan yang unik ini membuat masyarakat selalu berbondong-bondong datang. sumber : Tribun Jabar

Teu ngahajakeun kami berempat, kuring, komar, uce dan kumpu (selepas pelatihan di Pusdikhub Jln. Gatot Subroto Kota Cimahi) shalat Jum'at di Mesjid mirip perahu ini. Temen yang lain shalat dibawah, sedangkan kuring shalat di atas dekat "nakhkoda", karena di bawah penuh, lumayan kaiuhan ku terpal, bari jeung garandeng lolobana barudak SD jeung anak SMA.

Semuanya terkagum-kagum melihat interior dan desain masjid yang unik mirip perahu ini, sampai-sampai temen-temen sempat bercanda, "kumaha lamun usul masjid Al-Furqon Cikendal di desain yang unik juga, tapi bukan perahu, tapi Tank." He he.

Ya itulah sekilas infoh dari kami tentang masjid unik perahu ini, namun ada beberapa catatan, diantaranya ruang kapasitas nya tidak terlalu luas, buntutna teu aya dan masih ada bedug. 

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More