Saturday, September 3, 2016

Siapakah Barnabas?




Barnabas adalah salah seorang muris Yesus. Barnabas pernah belajar bersama Paulus pada seorang imam Yahudi ahli Taurat di Yerusalem, bernama Gamaliel. Namun karena ada perbedaan dalam hal ketuhanan, maka Barnabas melaknat Paulus sebagai orang yang sesat dan menyesatkan banyak orang. Kondisi ini tercatat dalam Kisah Para Rasul 15:39-40 di mana tertulis: “Hal itu menimbulkan perselisihan yang tajam, sehingga mereka berpisah dan Barnabas membawa Markus berlayar ke Siprus.”

Barnabas juga menulis Injil. Dan Injil Barnabas adalah satu-satunya Injil yang ditulis murid Yesus, yang mendampingi Yesus selama tiga tahun. Meski begitu, tidak diketahui kapan sebenarnya Barnabas mulai menulis Injilnya.


Perjalanan Injil Barnabas

Injil Barnabas diketahui telah beredar pada abad ke I dan II dari tulisan Ireneus (130-200 M), untuk mendukung ajaran tentang keEsaan Tuhan. Injil ini diterima sebagai Canonical Gospel / Injil Induk di gereja-gereja Alexandria sampai 325 M.

Ketika diadakan Konsili Nicea tahun 325 M, Konstantin menetapkan doktrin trinitas sebagai doktrin resmi gereja Kristen Paulus. Injil Barnabas diperintahkan untuk dihancurkan, bersama dengan Injil-Injil yang berbahasa Hebrew (Ibrani).

Namun Injil Barnabas lolos dari pemberlakuan pemusnahan itu. Paus Damasus yang menjadi Paus pada 366 M melarang Injil Barnabas untuk dibaca. Injil Barnabas masuk kategori Apocrypha (artinya: yang disembunyikan dari orang banyak). Kemudian pada tahun 382 M, Injil Barnabas dilarang oleh keputusan Gereja Barat. Tahun 465 M Injil Barnabas dilarang oleh Paul Innocent. Tahun 496, dalam keputusan Glasian, Evangelium Barnabe (Injil Barnabas) masuk dalam daftar Injil terlarang.

Pada tahun keempat masa pemerintahan Kaisar Zeno, yakni tahun 478 M, kuburan Barnabas ditemukan. Naskah lengkap Injil tulisan tangannya ditemukan dalam apitan kedua tangan di dadanya. Namun gereja Katholik Roma mengklaim bahwa Injil di kubur tersebut adalah Injil Matius.

Terjemahan Injil Barnabas berasal dari manuskrip yang dimiliki Paus Sextus (1589-1590 M). Paus Sextus memiliki sahabat bernama Fra Marino yang tertarik dengan Injil Barnabas. Fra Marino keluar membawa manuskrip tersebut. Manuskrip ini sempat berpindah-pindah tangan, sampai kemudian menjadi milik JE Cramer, penasehat Raja Prusia.

Tahun 1713 M, Cramer menghadiahkan manuskrip Injil Barnabas kepada kolektor kitab Pangeran Eugene dari Savoy. Pada 1738 M, manuskrip ini dipindahkan ke Hofbibliothek di Wina sampai sekarang.

Apa Kata Mereka tentang Barnabas?

Pakar sejarah gereja kuno, John Tolland, dalam buku The Nazarenes mengatakan, "Dalam Injil (Barnabas-red) ini terdapat gaya seorang pewaris. Kisah Yesus yang diceritakan amat berbeda dengan yang diceritakan oleh keempat Injil yang diakui, bahkan jauh lebih utuh...."

Dalam “History of Christianity in the Apostolic Age” (hal. 216, 231, 424-25), A.G Mc Giffert menulis:

"Barnabas yang haknya untuk bekerja (menyebarkan agama) di kalangan orang-orang zuhud telah diakui di Yerusalem (kemudian) harus kembali dan memisahkan dirinya dari mereka (orang-orang zuhud) sangatlah aneh. Barnabas tidak menyetujui doktrin Paulus tentang kebebasan orang-orang Kristen dari segala bentuk hukum Musa. Perpisahan Paulus dan Barnabas diceritakan oleh penulis Kisah Para Rasul sebagai akibat dari pertikaian mereka menyangkut Markus."

Injil Barnabas masih jadi perdebatan, benarkah Injil ini menjadi sumber utama Injil Matius, Lukas, dan Markus. Mengingat bahwa seluruh peristiwa yang ditulis dalam ketiga Injil tersebut juga ditulis di dalam Injil Barnabas. (oleh Hj. Irena Handono)

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More