JAKARTA -- Presiden RI ke-3 BJ
Habibie, meminta masjid menjadi garda terdepan dalam meningkatkan kualitas
Sumber Daya Manusia. Sebab, kata dia, tidak ada masyarakat di dunia yang bisa mengandalkan
pada Sumber Daya Alam (SDA) terbarukan maupun tidak terbarukan secara terus
menerus.
Dia mengutarakan, saat tertentu,
harga minyak bisa meningkat tajam. Tapi harga minya juga bisa jatuh secara
tiba-tiba. Lalu, harga rempah-rempah bisa berada pada harga tertinggi, tapi
bisa juga merosot dalam waktu singkat.
"Yang bisa diandalkan
terus-menerus adalah SDM terbarukan," kata Habibie, dalam seminar 'Peran
Masjid dalam Membentengi Umat dari Pemikiran Menyimpang', di Universitas
Al-Azhar, Jakarta, Kamis (4/8).
Habibie menjelaskan, tahun lalu
di Timur Tengah, ada 1,2 juta anak muda berpendidikan pergi ke Eropa. Dari 1,2
juta anak muda itu, 900 ribu pergi ke Jerman. Hal itu menurutnya, Timur Tengah
tidak semata-mata mengandalkan SDA, tapi juga mempersiapkan SDM nya agar
produktif dan mengembangkan ilmu pengetahuan, berbudaya, beragama.
"Masjid, harus dimanfaatkan
untuk mengembangkan SDM. Masjid harus berada di garis terdepan," ujar
Habibie.
Ia menjelaskan, produktifitas
ditentukan oleh tiga elemen. Masing-masing sinergi positif, elemen budaya dan
elemen agama dan ditambah ilmu pengetahuan. Elemen budaya, merupakan elemen
yang lebih tua dari agama. Menurut Habibie ini mesti disinergikan dengan elemen
agama yang berpegang kepada Alquran dan Sunnah.
Habibie mengatakan masjid harus
bisa mendapatkan informasi budaya, agama dan ilmu pengetahuan. Tidak cukup
hanya setiap Jumat mendengarkan khutbah, tapi perlu diiringi dengan
diskusi-diskusi dan kajian.
"Saya minta kepada khatib,
harus yang benar-benar profesional. Memikirkan bagaimana memberikan nilai-nilai
Alquran dan Sunnah dari garis persamaan antara ilmu pengetahuan dan
agama," katanya. REPUBLIKA.CO.ID
0 komentar:
Post a Comment