JAKARTA - Usai Presiden Joko
Widodo membacakan laporan APBN-P dan nota keuangan, Ketua DPR RI Ade Komarudin
yang memimpin Rapat Paripurna mempersilahkan Anggota DPR RI dari Fraksi
Gerindra, Muhammad Syafi'i untuk memimpin doa.
Rupanya doa yang disampaikan oleh
Syafi'i begitu tajam dan menyindir berbagai persoalan di Indonesia.
Di hadapan Presiden Jokowi yang
turut mengangkat kedua tangan berdoa, lantunan do'a dari Muhammad Syafi'i ini
begitu telak:
"Ya Allah, Jauhkan kami dari
pemimpin yang khianat yang hanya memberikan janji-janji palsu, harapan-harapan
kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk memajukan dan melindungi rakyat ini,
tapi seakan-akan arogansi kekuatan berhadap-hadapan dengan kebutuhan
rakyat,"
Doa ini mendapat apresiasi luar
biasa dari peserta sidang. Tepuk tangan membahana hampir setengah menit. Selama
pembacaan doa pun, ribuan peserta sidang tampak hikmat menundukkan kepala.
"Seperti mata pisau yang
hanya tajam ke bawah, tapi tumpul ke atas sehingga mengusik rasa keadilan
bangsa ini. Wahai Allah, memang semua penjara overcapacity tapi kami tidak
melihat ada upaya untuk mengurangi kejahatan karena kejahatan seperti
diorganisir, ya Allah,"
"Kami tahu pesan dari sahabat Nabi Nuh, bahwa kejahatan-kejahatan
ini bisa hebat bukan karena penjahat yang hebat tapi karena orang-orang baik
belum bersatu atau belum mempunyai kesempatan di negeri ini untuk membuat
kebijakan-kebijakan yang baik yang bisa menekan kejahatan-kejahatan itu,"
"Biarlah kehidupan ekonomi
kami, Bung Karno sangat khawatir bangsa kami akan menjadi kuli di negeri kami
sendiri. tapi hari ini, sepertinya kami kehilangan kekuatan untuk menyetop itu
bisa terjadi. Lihatlah Allah, bumi kami yang kaya dikelola oleh bangsa lain dan
kulinya adalah bangsa kami,"
"Ya rabbal aalamin.
Kehidupan sosial budaya, seperti kami kehilangan jati diri bangsa ini, yang
ramah, yang santun, yang saling percaya. Kami juga belum tahu bagaimana
kekuatan pertahanan dan keamanan bangsa ini kalau suatu ketika bangsa lain
menyerang bangsa kami. Ya Rahman ya Rahim, tapi kami masih percaya kepada-Mu,
bahwa kami masih menadahkan tangan kepada-Mu, artinya Engkau adalah Tuhan kami,
engkau adalah Allah YME,"
"Jauhkan kami dari pemimpin yang khianat yang hanya memberikan
janji-janji palsu, harapan-harapan kosong, dan kekuasaan yang bukan untuk
memajukan dan melindungi rakyat ini, tapi seakan-akan arogansi kekuatan
berhadap-hadapan dengan kebutuhan rakyat,"
"Dimana rakyat digusur tanpa
tahu kemana mereka harus pergi. dimana-mana rakyat kehilangan pekerjaan, Allah
di negeri ini rakyat ini outsourcing, tidak ada jaminan kehidupan mereka.
Aparat seakan begitu antusias untuk menakuti rakyat. Hari ini di Kota Medan di
Sumut, 5000 KK sengsara dengan perlakuan aparat negeri ini,"
"Allah, lindungilah rakyat
ini, mereka banyak tidak tahu apa-apa. Mereka percayakan kendali negara dan
pemerintahan kepada pemerintah. Allah, kalau ada mereka yang ingin bertaubat,
terimalah taubat mereka ya Allah. Tapi
kalau mereka tidak bertaubat dengan kesalahan yang dia perbuat, gantikan dia
dengan pemimpin yang lebih baik di negeri ini Ya Allah," [portalpiyungan.com]
0 komentar:
Post a Comment