Oleh : HARUN YAHYA
Gajah adalah binatang darat
terbesar di bumi. Tubuh raksasa mereka berukuran hampir sebesar rumah
bertingkat satu. Bobot seekor gajah menyamai berat sekitar 50 orang. Umur gajah
biasanya mencapai 70 tahun.
Umumnya, gajah hidup berkelompok
dengan jumlah anggota 30 ekor. Seekor gajah betina mengawasi kawanannya, dan
yang lain bekerja sama melaksanakan perintah sang pemimpin. Dalam kawanan ini
senantiasa terdapat disiplin ketat dan jenjang kepemimpinan.
Si Jago Makan
Seekor gajah menghabiskan 225 kg
makanan per hari. Berarti, sekawanan gajah beranggotakan 30 ekor menghabiskan
sekitar 7000 kg makanan per harinya. Bagi hewan sebesar ini, hidup di bawah
sengatan terik matahari adalah ancaman serius. Untuk menghindari rasa haus,
mereka harus mencari sumber air setiap hari. Untuk itu, mereka sanggup berjalan
sejauh 50 km tanpa isitirahat, berkelana selama 3 hari tanpa air. Demikian,
tubuh mereka telah diciptakan dengan sangat sempurna dan dengan mempertimbangkan
berbagai perhitungan yang sangat cermat agar mereka dapat bertahan dalam
lingkungan mereka
Tak Ada Jari, Belalai Pun Jadi
Belalai adalah harta paling
berharga bagi gajah. Ia mampu melakukan sejumlah fungsi yang berbeda. Pada
tahun 1700-an, para ilmuwan percaya bahwa belalai gajah tersusun atas satu otot
saja. Tapi, penelitian modern kemudian membantahnya.
Otot penyusun tubuh manusia
berjumlah sekitar 639 buah, sedangkan pada belalai gajah berjumlah puluhan
ribu. Otot ini menyerupai lingkaran yang saling bertumpuk satu di atas yang
lain sehingga memungkinkan gajah bergerak dengan sangat leluasa.
Belalai tersusun atas dua
kelompok otot utama. Otot yang bersambungan secara diagonal memungkinkan
belalai untuk membengkok dan berputar ke arah mana pun. Kelompok otot ini
memungkinkan belalai berfungsi layaknya pengungkit. Ia mampu mengangkat beban
yang berat. Kelompok otot lainnya memungkinkan gajah melakukan pekerjaan paling
rumit dengan sistem kendali super canggih.
Bagian belalai ini sama
terampilnya dengan jari-jemari manusia. Belalai bukanlah sekedar hidung gajah.
Ia adalah segalanya. Bila belalainya cedera, seekor gajah akan mati dalam waktu
singkat.
Pendukung teori evolusi
menyatakan, ciri-ciri istimewa pada binatang terbentuk dengan sendirinya, sedikit
demi sedikit, secara bertahap tanpa perancangan sengaja. Namun, rancangan rumit
dan sempurna pada belalai gajah dapat berfungsi hanya jika ratusan ribu otot
ada secara bersamaan dan bekerja secara bersamaan pula. Misalnya, jika satu
kelompok saja dari otot ini tidak ada, maka gajah takkan mampu menggerakan
belalainya dan akan segera mati. Namun, gajah telah menggunakan belalai mereka
dengan baik sejak jutaan tahun yang lalu.
Rancangan sempurna tanpa cacat
dalam tubuh gajah sekali lagi membuktikan pada kita, Allah lah yang telah
menciptakan seluruh makhluk hidup.
Gajah pun Memakai 'Sepatu'
Gajah memiliki bobot 5 ton lebih.
Meski sangat berat, mereka berjalan dengan ringan dan nyaman. Semua ini terjadi
karena adanya suatu rancangan khusus pada tubuh gajah. Andai saja ukuran mereka
sedikit lebih besar, maka kaki mereka takkan mampu menopangnya. Tapi gajah
memiliki kaki yang sungguh merupakan keajaiban perancangan. Sehingga, walau
tubuh gajah sangat berat, mereka berjalan dengan amat ringan.
Bantalan tebal berupa jaringan
kenyal, yang tumbuh sebagai lapisan pada bagian bawah setiap telapak kaki
gajah, menyerap guncangan berat badannya. Lapisan bantalan ini menyebarkan efek
tekanan yang dikenakan gajah ke permukaan tanah. Itu memungkinkannya mengangkat
kaki dengan mudah. Berkat bantalan ini, gajah mampu berjalan menempuh jarak
yang jauh meskipun tubuhnya amat berat. Menurut hukum fisika, seorang wanita
bersepatu hak tinggi akan memberikan tekanan lebih besar pada permukaan tanah
daripada satu kaki gajah.
Teori evolusi menyatakan bahwa
makhluk hidup berevolusi hingga menjadi bentuknya yang sempurna sebagaimana
sekarang. Jika teori ini benar, maka gajah yang tidak memiliki jaringan kenyal
ini pada kakinya takkan mampu berjalan sejak hari pertama mereka muncul ke dunia,
dan karenanya akan mati kelaparan dan kehausan.
Ini tidak terjadi, sebab sejak
awal gajah telah dicptakan dalam bentuknya yang memang telah lengkap dan
sempurna, tanpa kekurangan sedikit pun. Ini semua menunjukkan kita pada satu
kenyataan penting: gajah adalah bukti kesempurnaan ciptaan Sang Mahaagung lagi
Maha Mengetahui. Dialah Allah, Pencipta segala sesuatu.
Besar Tubuhnya, Tak Terdengar Bicaranya
Para ilmuwan telah lama meneliti
sistem komunikasi gajah. Penelitian menunjukkan, mereka berkomunikasi dengan
menggunakan suara infrasonik yang tak terdengar oleh telinga manusia. Suara
infrasonik memungkinkan gajah berbicara menggunakan bahasa khusus dengan gajah
lain yang terpisah sejauh 4 km. Selain itu, para ilmuwan telah menemukan 30
jenis panggilan gajah yang berbeda.
Sinyal infrasonik terbentuk saat
benda bermassa besar bergerak sebagaimana pada meletusnya gunung berapi. Ini
serupa dengan suara yang hanya dapat dirasakan. Suara infrasonik sangatlah
kuat, tapi termasuk gelombang berfrekuensi rendah. Manusia dapat mendengarnya
hanya dengan bantuan alat perekam khusus. Awalnya, binatang yang diyakini mampu
menghasilkan suara jenis ini hanyalah ikan paus, makhluk laut terbesar. Namun
kini kita tahu, gajah juga menggunakan cara yang sama untuk berkomunikasi
sesama mereka.
Menurut para ilmuwan, dalam cuaca
yang baik, gajah mampu mendengar panggilan yang berjarak 10 km dengan gelombang
infrasonik. Kemampuan mengagumkan ini mengungkapkan pada kita akan adanya
jaringan komunikasi yang menjangkau kawasan sangat luas. Perangkat komunikasi
khusus ini merupakan keahlian menakjubkan yang diciptakan Allah untuk gajah.
Keunggulan utama gelombang
infrasonik terletak pada daya rambatannya. Suara berfrekuensi tinggi dengan
gelombang pendek akan kehilangan kekuatannya dalam waktu singkat. Namun, suara
infrasonik memiliki gelombang sangat panjang sehingga perlu waktu lama untuk
melemah. Karenanya, gajah mampu mengatur pergerakan kawanannya yang terpencar
sejauh beberapa kilometer.
Dalam keadaan bahaya, gajah
memiliki cara unik lain untuk berkomunikasi. Misalnya, saat bertemu badak
mereka menghentakkan kaki dengan keras ke permukaan tanah sehingga menghasilkan
getaran yang memperingatkan anggota kawanan yang lain. Dengan cara ini, mereka
dapat melakukan pencegahan untuk menyelamatkan para anggotanya sebelum bahaya
tersebut terjadi.
Keahlian khusus pada makhluk
hidup adalah bukti nyata bahwa Allah telah menciptakan mereka. Kebenaran ini
dinyatakan dalam Alquran, "Dan pada
penciptaan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka
bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini." (QS
Al Jaatsiyah [45]: 4)
Setiap hal baru tentang gajah
memperlihatkan kebenaran yang sama: binatang darat terbesar di bumi, beserta
ciri istimewanya, telah diciptakan Allah, Tuhan Yang Mahaagung!
0 komentar:
Post a Comment